by

Pemecatan Norsan Dari Dewan Pertimbangan, Golkar Samakin Jauh Dari Etika Politik: Norsan-Krisantus Semakin Solid

Pontianak,  Media Kalbar

Disayangkan Kepemimpinan Maman Abdurrahman sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Barat, membawa Golkar semakin jauh dari etika Politik yang santun dengan nilai-nilai Religius. Hal ini semakin jelas ketika Dalam arena Rakerda dan Rapimda Partai Golkar Kalbar muncul dari “Kesombongan” Anggota DPR-RI tersebut menantan orang-orang yang mengaku paling muslim dan paling dayak, serta menuding orang Munafik yang mau cari simpati masyarakat Kalbar 2 (Kapuas Raya), ditambah lagi dengan pembacaan pemberhentian atau pemecatan H. Ria Norsan oleh Ketua AMPI Kalbar Arif Rinaldi yang tidak lain Anak dari Mantan Wakil Gubernur Kalbar tersebut. Hal ini disinyalir disengaja oleh Maman untuk “mengecilkan” Ria Norsan.

Suatu yang sangat miris dan dinilai tidak ada etika dalam berpolitik, ketika Maman Abdurahman memerintahkan Arif Rinaldy salah seorang pengurus Partai Golkar Kalbar yang tak lain adalah anak kandung dari Ria Norsan Calon Gubernur Kalbar untuk membacakan Surat Pemecatan bapak nya di Hadapan peserta Rapimda dan Rakerda Partai Golkar se Kalbar. Kendati dibawah tekanan Politik Ketua DPD Partai Golkar Kalbar Maman Abdurahman, Arif Rinaldy berusaha tegar dengan nada suara bergetar membacakan kalimat demi kalimat surat Keputusan Pemecatan ayahnya sendiri dari Posisi sebegai Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar Kalbar yang digantikan oleh Didi Haryono yang baru masuk Partai Golkar.

Sejumlah peserta Rakerda ada yang sampai berkata “tega benar ya Pak Ketua” (Maman Abdurahman). Seandainya kita di posisi arif bagaimana rasanya. Cetus salah seorang perempuan peserta Rakerda saat Arif membacakan SK Pemecatan Bapaknya yang di tandatangani oleh Ketua DPD Partai Golkar Kalbar Maman Abdurahman. Ketika SK Pemecatan itu dibacakan, Maman Abdurahman duduk di meja depan didampingi sekretaris DPD Partai Golkar Kalbar Prabasa Anantatur.

Jauh beda dengan Keputusan cepat Partai Golkar terhadap Pilkada Banten, dimana awalnya Partai Golkar mendukung Calon lain yang bukan kader Golkar, tapi dalam waktu singkat merubah mendukung Kadernya Airin yang diusung PDI Perjuangan.

Padahal apa yang kurang dari H. Ria Norsan terhadap Golkar, Pernah Menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kalbar, sebelum Maman Abdurrahman, Namun Golkar memilih Calon Gubernur Kalbar yang namanya beberapa kali disebut salah oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar dengan sebutan “sutarmaji”.

Sejumlah kader dan simpatisan Golkar di Kota Pontianak salah seorang diantaranya adalah Iwan Setiadi warga Jalan Komyos Sudarso Pontianak sangat menyayangkan sikap politik Ketua DPD Partai Golkar Kalbar Maman Abdurahman yang dinilainya sebagai tindakan “bunuh diri partai”. Masyarakat terutama pemilih partai Golkar akan semakin tidak simpati terhadap tindakan Maman Abdurahman yang dinilainya sengaja mempermalukan Arif dan Bapaknya Ria Norsan hanya gara gara Ria Norsan dicalonkan dari PDIP, Hanura dan PPP pada Pilkada Kalbar yang berhadapan dengan Sutarmidji. Suara sumbang di akar rumput Golkar karena Golkar tidak mencalonkan kadernya sendiri dalam Pilkada Kalbar diyakini akan berpengaruh besar dalam sikap pemilih partai Golkar yang banyak yang tidak sejalan dengan keputusan Ketua Partai Golkar Maman Abdurahman dan pemilihnya justru akan memilih kader Asli partai Golkar Ria Norsan yang mereka nilai sebagai kader yang di zhalimi dan justru akan mendapat Simpati dari masyarakat ketimbang memilih Sutarmidji-Didi Haryono yang bukan kader Golkar.

Akibat itu juga Diprediksi suara Golkar akan terbelah pada Pilkada Kalbar ini. H. Ria Norsan bersama Krisantus Kurniawan yang diusung PDI Perjuangan, Hanura dan PPP semakin solid dan terus bergerak ditengah dinamika yang terjadi di Golkar Akibat sikap yang arogan Ketua DPD Partai Golkar Kalbar Maman Abdurahman. (Red/mk)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed