by

Pengurus Koperasi Produsen Palm Lestari Disebut Tak Transparan, Ini Mesti Diusut

Pontianak, Media Kalbar

Rapat Anggota Tahunan (RAT), tahun buku 2020 Koperasi Produsen Palm Permai Lestari Desa Teluk Bakung kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya (KKR) yang berlangsung di hotel Haris, Pontianak Sabtu (26/06) disebut sebut tidak transparan. Bahkan terkesan pengurus lama masih ingin bertahan. Ada apa?, Ini perlu diusut.

Hal ini diungkapkan Kades Teluk Bakung Rita Dihales,SH menjawab pertanyaan wartawan disela acara RAT koperasi tersebut. Wartawan juga mempertanyakan acara rapat koperasi berlangsung tertutup, ada apa?. Padahal dari dinas terkait hadir dalam acara tersebut

Rita Dihales mengungkapkan kekesalannya, karena sesuai acara dalam undangan RAT ada laporan pertanggungjawaban pengurus, antara lain laporan keuangan selama menjabat sebagai pengurus koperasi masa jabatan 2015-2020.

Rita, panggilan akrab Kades menjelaskan jumlah lahan kebun sawit warganya semuanya berjumlah 8.400 hektar, namun yang sudah punya HG hanya sekitar 2.900 Hektar.

Dia menyesalkan, karena dalam acara RAT ini terkesan ada pihak dalam pengurus masih menginginkan kepengurusan yang lama bertahan. “Seharusnya ada pemilihan pengurus baru, kalau dengan sistim voting 50+1 sudah bisa, ini kok belum di lakukan.” ujarnya kesal.

Dia mengungkapkan banyak problem dalam kepengurusan koperasi ini yang harus diselesaikan, terutama masalah keuangan para anggota koperasi yang terdiri dari para petani itu. “Kalau mereka ada pinjaman ke koperasi tersebut harus dibuka berapa jumlahnya, jangan ditutupi.” papar Rita.

Rita juga mengungkapkan dalam kegiatan perusahaan sawit diwilayah kerjanya itu, warganya sama sekali tidak diberdayakan oleh perusahaan sawit dalam hal ini oleh PT. Palendele Agro Asia Lestari Makmur.

Dia mengatakan warganya yang memiliki lahan sebanyak 918 warga. “Mereka sudah ada SK No. 244 tahun 2011 dari Bupati KKR pak Muda”, papar Rita. “Kelompok tani ini bermitra dengan perusahaan”, tambahnya lagi.

Menjawab pertanyaan, Rita juga merasa heran kenapa rapat dilakukan secara tertutup. “Padahal orang dinas hadir”, pungkasnya.

Ketua Koperasi Produsen Palm Permai Lestari Andreas A.Md,Kep maupun Sekretarisnya Sadar yang sudah habis masa kepengurusannya ketika mau dikonfirmasi wartawan menolak untuk di wawancarai.

Begitupula pihak perusahaan sawit Tomy. “Kami tidak bisa memberi keterangan”, ujarnya sambil mendorong sejumlah wartawan keluar ruangan acara RAT koperasi tersebut.(Tim.Mk)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed