Kubu Raya, Media Kalbar
Pemerintah Desa Sungai Itik, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, mencatat sejarah baru dengan menggelar Musyawarah Dusun (Musdus) pada malam hari dan di ruang terbuka. Kegiatan perdana ini berlangsung di RT 15 RW 5, Dusun Cempaka, Minggu malam (11/5/2025), dan dihadiri oleh Kepala Desa Sungai Itik Abdurrahman, Ketua BPD Muharam Saputra, A.Ma.Pd, beserta anggota, perangkat desa dari tingkat RT, RW, dan dusun, serta tokoh agama dan masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Abdurrahman mengajak warga untuk terus aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Ia menekankan pentingnya solidaritas warga, terutama saat ada warga yang mengalami musibah seperti meninggal dunia. “Saya harap warga bisa hadir, bahkan bila perlu ikut menyembahyangkan jenazah. Ini bentuk kepedulian sosial kita sebagai sesama warga,” ujarnya.
Abdurrahman menjelaskan bahwa Musdus ini merupakan bagian dari penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) serta ajang sosialisasi rencana pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, yang akan dilaksanakan bersamaan dengan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) pada akhir bulan ini.
Ia juga menyoroti perbedaan pelaksanaan Musdus kali ini dibanding tahun-tahun sebelumnya. Biasanya dilaksanakan secara sederhana di dalam rumah dan dihadiri sedikit peserta, kini Musdus digelar di tempat terbuka dan terbuka untuk umum, bahkan bagi warga yang tidak menerima undangan resmi.
“Alhamdulillah, masyarakat menyambut baik program ini. Kami akan terus merespon berbagai usulan warga. Insya Allah, Dusun Cempaka akan menjadi salah satu prioritas pembangunan ke depan,” tambahnya.
Selain itu, Kepala Desa juga menegaskan komitmennya dalam pengembangan sektor pertanian yang menjadi potensi utama desa. Ia berharap dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui APBD, serta dari anggota DPRD dan DPR RI, khususnya Syarif Abdullah Alkadrie, yang selama ini mendukung program pertanian seperti Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan Padat Karya Tunai (PKT).
Program PKT sendiri merupakan program pemberdayaan masyarakat yang bersifat produktif, memanfaatkan sumber daya lokal, serta bertujuan menambah pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, terutama kelompok miskin dan rentan.
Menanggapi antusiasme warga dalam menyampaikan berbagai aspirasi, Abdurrahman menyatakan akan memperjuangkannya melalui komunikasi aktif dengan anggota DPRD provinsi maupun DPR RI.
Sementara itu, Ketua BPD Muharam Saputra, A.Ma.Pd., menjelaskan bahwa Musdus di Dusun Cempaka merupakan bagian dari proses penyesuaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) menyusul perpanjangan masa jabatan kepala desa selama dua tahun, sebagaimana diatur dalam undang-undang terbaru.
“RPJMDes perlu disesuaikan karena masa jabatan kepala desa yang semula berakhir tahun 2025, kini diperpanjang hingga 2027,” jelasnya.
Musyawarah ini sekaligus menjadi bagian dari proses perencanaan RKPDes, sehingga seluruh usulan warga akan dimasukkan dalam dokumen perencanaan pembangunan desa. Warga Dusun Cempaka, yang mayoritas berprofesi sebagai petani, mengusulkan antara lain pengadaan mesin pompa air 3 inci untuk menghadapi musim kemarau, serta peningkatan jalan usaha tani.
Muharam juga menambahkan bahwa pelaksanaan musyawarah pada malam hari merupakan kebiasaan di Desa Sungai Itik. “Ini sudah menjadi tradisi kami. Kegiatan malam hari memungkinkan warga tetap bisa bekerja di siang hari, lalu malamnya berdiskusi soal pembangunan,” katanya.
Musdus di Dusun Cempaka merupakan musyawarah pertama dari tiga rangkaian Musdus di Desa Sungai Itik. Selanjutnya, Musdus akan digelar di Dusun Mawar dan Dusun Melati. Diharapkan seluruh aspirasi masyarakat dari ketiga dusun dapat terakomodasi secara adil dan proporsional dalam dokumen perencanaan desa mendatang. (MK/Ismail))











Comment