by

Rabat Beton Baru di Tanjung Sepantak Sudah Hancur, Diduga Dikerjakan Asal-asalan

Sekadau, Media Kalbar

Masyarakat Desa Tanjung Sepantak, Kecamatan Belitang Hilir, kecewa dengan kondisi peningkatan jalan rabat beton yang baru saja selesai dibangun. Jalan yang seharusnya menjadi akses vital bagi warga dalam meningkatkan mobilitas dan perekonomian kini sudah mengalami kerusakan parah.

Jalan tersebut merupakan satu-satunya akses utama bagi warga untuk membawa hasil kebun ke pasar, termasuk ke Pasar Jumat pada 21 Maret 2025. Namun, baru beberapa bulan selesai, kondisi rabat beton sudah hancur.

Masyarakat menduga proyek ini dikerjakan asal-asalan, bahkan menggunakan material pasir dan batu kali yang diambil langsung dari sungai tanpa izin lengkap. Seorang warga yang enggan disebut namanya mengungkapkan bahwa pengerjaan jalan hanya dilakukan pada bagian tepi dengan lebar sekitar 10-15 cm. Sementara bagian tengah, yang merupakan jalan lama, tidak diperbaiki secara menyeluruh.

“Saya lihat sendiri, pengerjaan hanya di tepi jalan, seolah-olah seluruh jalan ditingkatkan. Padahal, tengahnya masih jalan lama yang tidak diperbaiki secara menyeluruh. Ini jelas tidak sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB),” ujarnya.

Dari papan proyek yang ada, pekerjaan ini merupakan peningkatan Jalan Enci Alif di Desa Tanjung Sepantak dengan nilai kontrak sebesar Rp199.463.000. Proyek ini dikerjakan oleh CV. Berlian Kapuas dengan konsultan pengawas CV. Geoportal Engineering. Kontrak pekerjaan dimulai sejak 20 November 2023 dengan masa pengerjaan 30 hari kalender dan berakhir pada 19 Desember 2023.

Masyarakat mendesak aparat penegak hukum untuk segera memanggil kontraktor dan konsultan pengawas guna mempertanggungjawabkan pekerjaan ini. Mereka menduga adanya mark-up anggaran yang merugikan negara. Jika praktik seperti ini terus terjadi, bukan hanya kualitas jalan yang buruk, tetapi juga keuangan daerah yang dirugikan.

“Kami berharap ada tindakan tegas dari pihak berwenang. Jangan sampai anggaran besar yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat justru disalahgunakan,” tambah warga lainnya.

Kasus ini menjadi perhatian warga Tanjung Sepantak, mengingat pentingnya akses jalan bagi kehidupan sehari-hari dan roda perekonomian mereka. Warga berharap pemerintah segera turun tangan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. (*/mk)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed