SINTANG, MEDIA KALBAR- Pada kenyataannya yang di dasari suatu fakta akhirnya Pemerintahan Desa Sungai Ukoi bersamaan dengan PT. Prima Jassa menggelar eksekusi sampah yang berada di TPS Dusun Simpang Tiga atau yang lebih di kenal Simpang Pinoh, Desa Sungai Ukoi, Kecamatan Sungai Tebelian pada Rabu (17/11/2021) pukul 09.00 wiba.
Diketahui sebelumnya Pemdes Sungai Ukoi telah merencanakan eksekusi terhadap tumpukan sampah yang sudah tidak terurus lagi akibat dari lalainya Instansi terkait dan tidak profesional dalam bekerja untuk menangani masalah sampah khususnya sampah yang menumpuk di TPS Dusun Simpang Tiga Sungai Ukoi.
Hasil kesepakatan bersama antara Pemdes Sungai Ukoi dan PT. Prima Jassa pada Selasa (16/11/2021) telah membuat kesepakatn untuk melaksanakan proses eksekusi terhadap tumpukan sampah tersebut.
Saat dikonfirmasi ketika eksekusi berjalan Pimpinan dan juga selaku Owner PT. Prima Jassa Wahyu Ahmad Prayogo mengatakan bahwa kita sebagai masyarakat warga yang peduli terhadap lingkungan tentu merasa terpanggil untuk bergandengan tangan dengan Pemerintah Desa Sungai Ukoi bagaimana langkah yang baik dalam menangani masalah sampah ini.
“Sudah lama situasi yang tidak kondusip ini
dan sampah udah sangat menumpuk dan kita sebagai warga masyarakat ingin bergeraklah hati kita bagaimanalah cara mengelola sampah dengan baik, saya lihatkan instansi terkait kurang begitu profesional dalam pengelolaan sampah ini,” terang Wahyu.
Lebih lanjut Wahyu menjelaskan”Makanya saya sebagai termasuk tokoh masyarakat ingin berpadu dan bersatu mengajak kawan-kawan aparat Desa khususnya Kepala Desa yang saya hormati Bapak Sebastian Jaba kita ajak bagaimana mendiskusikan hal ini dan kemarin Tanggal 16 terjadilah kesepakatan untuk mengeksekusi sampah ini.
Terkait pendanaan kegiatan eksekusi ini Wahyu menerangkan,”Sekiranya lingkungan Sungai Ukoi menjadi lingkungan bersih kembali dengan adanya kepedulian kawan-kawan dan kita memfasilitasi, dari PT. Prima Jassa semua biaya pengangkutan, alat berat sampai langsung kita antar ke TPA kita berikan demi lingkungan kita bersih.
Wahyu juga berharap ke depan nanti kita mendiskusikan yang penting kita sebagai masyarakat dan Pemerintah Desa Sungai Ukoi tidak memperbolehkan lagi tempat ini untuk pembuangan sampah dan nanti ke depan kita upayakan bagaimana pengolahan di atur pengangkutan secara sistim bergilir di jemput di rumah masing-masing dan langsung kita angkut ke TPA.
“Sekarang kalau kita buat pembuangan sampah seperti ini tidak pas, karena apa bukan warga kita aja yang membuang sampah di sini dan tidak menutup kemungkinan warga lain juga membuang sampah di sini terutama pada malam hari bahkan menggunakan pic-up, truk buang sampah di sini jadi ya sampahnya akan membludak seprti ini,” terang Wahyu.
Dirinya mengatakan bahwa posisi saat ini adalah tempat di Kota Sungai Ukoi jadi tidak tepat kalau posisi pembuangan sampahnya di sini, makanya saya bersama Pemerintah Desa Sungai Ukoi ingin mencarikan solusi ke depan tidak hanya evakuasi ini tapi untuk mencarikan solusinya. Ini aja tumpukan sampah sampai udah segini hitungan saya tafsiran mau 50/70 truk InsyaAllah udah seteril tempatnya.
Kepala Desa Sungai Ukoi Sebastian Jaba mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh teman-teman di Pemerintahan Desa yang sudah mau berdiskusi terutama kepada pihak PT. Prima Jassa Bapak Wahyu.
“Bliau sangat berkontribusi, impati dan tergerak hati dengan keadaan ini kami sangat-sangat berterimakasih,” ucap Jaba.
Lanjut Jaba,”Ini merupakan akibat dari tidak Profesionalitasnya bagaimana suatu instansi dalam hal pengolahan sampah ini kami tidak tau apakah Dinas Kebersihan Kota atau Lingkungan Hidup, tapi hari ini dengan semangat gotong-royong kami tergerak, betul..seperti Pak Wahyu sampaikan kami akan menutup lokasi ini untuk tidak membuang sampah lagi di sini karena sampah di sini tidak terurus dan kami akan mencarikan solusinya.
Sebastian Jaba selaku Pemerintahan Desa Sungai Ukoi juga memberikan himbaun kepada warga Sungai Ukoi agar tidak membayar atau memberikan retribusi sampah sebelum Instansi terkait melakukan komunikasi kepada Pemdes setempat dalam pola penanganan sampah ke depannya.
Disesi akhir Sebastian Jaba menegaskan,”Saya dalam hal ini menegaskan kepada seluruh masyarakat halayak ramai khusus Kabupaten Sintang bahwa kagiatan ini terkait tumpukan sampah di pinggir jalan lintas Provinsi Simpang Tiga atau lebih di kenal dgn Simpang Pinoh tidak ada hubungannya lantaran adanya kedatangan Tamu Negara, sekali lagi..saya tegaskan tidak ada pencitraan selaku Pemerintah Desa murni persatuan gotong-royong demi terwujudnya lingkungan yang bersih. (Martin)
Comment