Kubu Raya, Media Kalbar
Ratusan kepala sekolah dan guru dari seluruh wilayah Kabupaten Kubu Raya menghadiri Konferensi Kabupaten V Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kubu Raya Tahun 2025. Kegiatan yang mengusung tema “Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas” ini berlangsung di Hotel Gardenia, Jalan Arteri Supadio, Sabtu (10/5/2025).
Konferensi dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Kubu Raya, H. Sukiryanto. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kapolres Kubu Raya, anggota DPRD Komisi IV Kabupaten Kubu Raya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya Muhammad Firdaus, S.Pd., M.Pd., Ketua PGRI Provinsi Kalimantan Barat Muhammad Firdaus, dan Ketua PGRI Kabupaten Kubu Raya Muhammad Ayub.
Wakil Bupati Kubu Raya H. Sukiryanto usai Membuka kegiatan tersebut Kepada sejumlah awak media dia menyampaikan dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terhadap PGRI sebagai organisasi profesi yang menaungi ribuan guru dan ratusan ribu murid.
“Kami kata Wakil Bupati Kubu Raya H. Sukiryanto sangat mendukung kegiatan ini. PGRI adalah organisasi profesi strategis yang harus disokong pemerintah daerah karena menjadi ujung tombak pendidikan di Kubu Raya. Saya berharap pengurus yang terpilih mampu mengayomi dan membina organisasi ini,” ungkap Sukiryanto.
Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan PGRI dalam menyampaikan kebijakan pendidikan, terutama di wilayah Kubu Raya yang terdiri dari kepulauan dengan struktur wilayah 70 kali lebih luas dari Kota Pontianak.
Terkait maraknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang melibatkan oknum pendidik, Sukiryanto menegaskan sikap tanpa toleransi.
“Siapapun, entah kiai, ustaz, atau kepala sekolah, jika melakukan pelecehan terhadap siswa harus dihukum seberat-beratnya. Itu melanggar norma, agama, kemanusiaan, dan undang-undang. Tidak ada toleransi untuk tindakan seperti itu,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Provinsi Kalimantan Barat Muhammad Firdaus menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kubu Raya atas dukungan terhadap PGRI. Ia juga menegaskan komitmen PGRI untuk terus memperjuangkan nasib guru honorer agar tidak dirumahkan dan dapat diangkat menjadi ASN atau P3K.
“Kami terus mendorong agar guru honorer diprioritaskan oleh pemerintah daerah. Guru-guru honorer harus tetap semangat dan sabar menjalankan tugasnya. PGRI akan terus memperjuangkan hak dan kesejahteraan mereka,” ujar Firdaus.
Di tempat yang sama, Ketua PGRI Kabupaten Kubu Raya, Muhammad Ayub, menyampaikan bahwa konferensi kabupaten ini merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan organisasi. Ia mengajak seluruh anggota untuk mengikuti proses dengan semangat dan suka cita.
“Kami berharap pengurus yang terpilih adalah tim yang solid, mampu melanjutkan program-program terbaik dan membuat terobosan baru demi kemajuan PGRI dan pendidikan di Kubu Raya,” kata Ayub.
Terkait pencalonan kembali dirinya sebagai ketua, Ayub menegaskan hanya akan menjabat satu periode.
“Sejak awal saya nyatakan hanya satu periode saja. Saya yakin akan selalu lahir generasi baru yang siap melanjutkan estafet kepemimpinan,” ungkapnya.
Selama masa kepemimpinannya, Ayub menyebut salah satu capaian penting adalah keberhasilan PGRI Kubu Raya dalam menyiapkan lahan untuk pembangunan sekretariat organisasi. Ia berharap hal tersebut menjadi langkah awal untuk memperkuat eksistensi dan pelayanan organisasi kepada para anggotanya.(MK/Ismail)
Comment