by

Tagihan Membengkak Di Bulan Juni, Konsumen PLN Protes

Pontianak, Media Kalbar

Salah satu konsumen PLN di Pontianak mempertanyakan adanya tagihan yang membengkak pada bulan Juni 2024 mencapai Rp. 2 juta lebih, padahal sebelumnya adalah Rp.300 ribu hingga Rp.600 ribu.

Konsumen menduga pelayanan PLN tidak transparan hingga adanya Salah catat dan Salah memasukkan. Akibatnya dari itu pihak konsumen tersebut mempertanyakan dan memprotes dengan mendatangi PLN yang ada di Jln Martadinata Pontianak, Selasa (2/7).

Menurut Pelanggan atau Konsumen tagihan nya mencapai Rp.2 juta lebih bulan Juni 2024, padahal sebelumnya bulan Januari 300 ribu, Februari turun 170 ribu, ini tiba-tiban bulan Juni Rp. 2 juta lebih.

Terkait ini Pihak PLN melalui Bagus Bagian Transaksi Energi menyampaikan kepada awak media bahwa PLN ada MCB atau pembatas yang biasanya dilakukan untuk pembatasan dari konsumen. “Sedangkan di pelanggan tersebut tadi batasannya itu tidak sesuai dengan standar PLN, jadi dia pakai apa saja tidak bakal jatuh atau jeblek listrik nya, nah itu berdampak pada pemakaian kwh, kalau pemakaian banyak rekening nya bengkak.” Kata Bagus.

Bagus menjelaskan bahwa historis pelanggan tersebut pemakaian itu biasa tiap bulan tahun 2023 400-600 ribu per bulan,  “ditahun 2024 ini ada kebijakan bahwa kita tidak bisa menagih semuanya, kita hanya bisa menagih kwh maksimal, dimana pelanggan 450 itu hanya Rp 166 ribu atau ditambah biaya admin dll menjadi Rp. 170 ribu atau 324Kwh. Kalau pemakaian 500-600 ribu maka ada sisa yang belum di tagih ,itu yang membuat bengkak di bulan Juni.” Terangnya.

Kekurangan bayar itu menurut Bagus sudah disampaikan melalui surat bahwa pelanggan melebihi batas pemakaian maksimal.

Mengapa bengkak di bulan Juni karena ada surat edaran yang semua kekurangan bayar dari pelanggan dimasukkan di Bulan Juni.

Hal ini diakui Bagus memang tidak tersosialisasi ke Pelanggan  atau konsumen, karena juga kebijakan melalui surat edaran itu juga tiba-tiba.

Namun pihak pelanggan membantah ada pemberitahuan batas maksimal, dan kurang bayar yang disampaikan, “Maka itu kami terkejut sampai 2 juta lebih. Mana mampu, itu sudah kelas industri,  sedangkan kita 450 Kwh,  kita juga pernah minta untuk tambah daya namun tidak direspon dengan baik.” Ungkap pelanggan tersebut. (Amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed