by

Terkait Jeritan Masyarakat Melayu Di Pulau Rempang Kepri, Ini Pernyataan MABM Kalbar

Pontianak, Media Kalbar

Dengan hormat disampaikan bahwa setelah membaca berita, melihat
video, dan mendengar jeritan pilu masyarakat Melayu Rempang, Kepulauan Riau, yang melakukan aksi protes menolak digusur dari tanah mereka karena di tanah tersebut akan
dibangun proyek multinasional bernilai ratusan triliun, hati nurani masyarakat Melayu dimana pun, termasuk di Kalimantan Barat, merasa terusik.

Berkenaan dengan hal tersebut,
Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalimantan Barat menyampaikan hal-hal sebagai berikut kepada
Bapak Presiden Republik Indonesia.
1. Kami meyakini bahwa masyarakat Melayu di mana pun sangat setuju dengan pembangunan karena pembangunan bertujuan menciptakan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi mereka dan seluruh rakyat Indonesia.
2. Perencanaan pembangunan fisikal di satu tempat, terlebih di Pulau Rempang, yang termasuk daerah tertinggal, terdepan, terluar (3 T) dan memiliki sejarah peradaban yang khas bagi Melayu Rempang seharusnya dilakukan dengan pendekatan humanistik berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
3. Pembangunan fisik dengan investasi multinasional yang akan dilakukan di Pulau Rempang harus memperhatikan kearifan lokal serta melibatkan dan memberikan seluas-luasnya kemakmuran bagi masyarakat Melayu setempat pada khususnya dan
bangsa Indonesia pada umumnya.
4. Pemerintah harus merangkul dan membangun masyarakat Indonesia dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang agar Pemerintah bersama rakyat dapat mewujudkan cita-cita berdirinya bangsa dan negara ini seperti diamanahkan di dalam Pembukaan UUD
1945.
5. Sebagai bagian dari masyarakat Melayu Nusantara, kami sangat menyesalkan dan prihatin dengan tindakan represif aparat TNI dan Polri dalam mengamankan aksi demo
masyarakat Melayu Rempang.

6. Dalam pada itu, kami juga berharap hendaknya masyarakat Melayu yang
menyampaikan aksi protes tetap menjaga adab serta tidak terpancing oleh provokasi sehingga melakukan tindakan-tindakan yang menciderai harkat dan martabat masyarakat Melayu.
Demikian hal-hal di atas kami sampaikan dengan harapan semoga dapat diperhatikan dan dipertimbangkan. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam takzim, Ketua Umum,
Prof. Dr. Chairil Effendy, M.S.
Sekretaris Umum,
Drs. AR Muzzamil, M.Si.

Ini disampaikan pada tanggal 11 September 2023. (*/amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed