SINTANG, MEDIA KALBAR
Dalam Rangka mensukseskan program inovasi dari aksi perubahan atas nama Thomson Nababan, SE Peserta Diklat Kepemimpinan Pengawas Angkatan 1 Tahun 2023 Regional Yogyakarta melalui Pemerintah Kabupaten Sintang Kecamatan Kelam Permai menyelenggarakan praktek pengolahan menu PAK SIMBAN BELI ATEKA pada Selasa (06/06/2023) bertempat Balai Gaok Kantor Camat Kelam Permai.
Penurunan Angka Stunting melalui Diversifikasi panganan lokal khususnya di Kecamatan Kelam Permai sangatlah diperlukan. Alhasil dalam melirik panganan lokal yang kaya akan gizi dan bagaimana tatacara dalam pengolahannya.
Untuk itu melalui kegiatan ini Thomson Nababan, SE menjelaskan bahwa tujuan daripada kegiatan ini adalah merupakan lanjutan dari kegiatan sebulan yang lalu tentang pelatihan pimpinan pengawasan Diklat dan dalam hal ini kami dituntut untuk membuat kegiatan di tempat masing-masing dan hari ini kita akan mencoba membuat olahan panganan lokal di daerah kita untuk menjadi penunjang gizi dan tentunya mengatasi stunting.
“Khusus Kecamatan Kelam permai saya merasa masih banyak makanan lokal yang bisa kita olah untuk jadi panganan yang bergizi untuk anak-anak kita dan kita sendiri tentunya. Untuk ini saya serahkan sepenuhnya kepada narasumber untuk mengimflementasikan ada beberapa menu yang nanti akan dipandu langsung oleh rekan saya dari UPTD Puskesmas Kebong Mariyanto, A. Md, Gizi,” terang Thomson.
Thomson berharap kepada seluruh peserta kader posyandu yang ikut dalam acara ini nanti bisa mepraktekkannya di lingkungan desa masing-masing dan besar harapan saya agar program peningkatan gizi serta penurunan stunting khusus Kecamatan Kelam Permai akan tercapai dengan baik.
Sementara itu Mariyanto, A. Md, Gizi yang ditunjuk sebagai narasumber dalam acara ini juga merupakan Duta 1000 Hari Pertama Kehidupan Kecamatan Kelam Permai.
Menurut Mariyanto masalah gizi akan berpengaruh terhadap stunting ada faktor pola asuh serta ketersediaan pangan di rumah tangga. Hal inilah yang sangat perlu kita perhatikan bersama.
Ada kalimat unik yang menjadi serangkaian kegiatan ini di mana upaya Diversifikasi panganan lokal yang akan dipraktekkan pengolahan menu PAK SIMBAN BELI ATEKA.
“PAK SIMBAN BELI ATEKA akan saya jelaskan apa arti daripada kalimat ini, PA…Pakis, K..Kedadai, SIM…Simpur, BAN..Leban, BELI…Berbuas dan ATEKA..Sumber protein yang murah dan mudah didapat yaitu; telur dan ikan,” jelas Mariyanto.
Disesi penjelasan Mariyanto kali ini menitik beratkan pada jenis tanaman lokal seperti Daun Kedadai. Kemudian di dalam segi pengolahan PAK SIMBAN BELI ATEKA yang utama adalah P2K yaitu; Perebusan, Pelumatan dan Kreasi.
Dalam prakteknya Mariyanto mengajak seluruh Kader Posyandu yang hadir bersama-sama bagaimana cara mengolah Daun Kedadai untuk dijadikan panganan lokal yang bergizi.
“Menurut penelitian dari UNTAN daun kedadai berfungsi anti kanker yang tidak kalah dengan akar bajakah yang sempat viral beberapa waktu lalu dan anti oksidan fungsinya sebagai daya tahan tubuh, jadi yang sering sakit dan loyo-loyo serta kurang nafsu makan buat anak-anak ini sangat baik untuk dikonsumsi dan tak kalah penting banyak mengadung vitamin E yaitu untuk kesehatan kulit,” jelas Mariyanto.
“Jadi hari ini saya akan mengajak ibu-ibu semua nanti mari kita akan belajar sama-sama membuat menu yang bahan utamanya dari Daun Kedadai. Ada 3 menu yang akan saya sampaikan hari ini dan saya berharap ikuti dengan seksama agar paham dan bisa berbagi ilmu di masing-masing Posyandu nanti. Yang pertama yaitu ; puding susu daun kedadai, kemudian SIRDAI sirup daun kedadai serta SALIA sate lilit,” tutup Mariyanto. (Martin)
Comment