by

Viral di Media Sosial, Kepala Desa Kubu Diduga Jual Hutan Mangrove untuk Perkebunan Sawit

Kubu Raya, Media Kalbar

Jagat media sosial, khususnya TikTok, tengah dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang menampilkan dugaan keterlibatan Kepala Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, dalam praktik jual beli kawasan hutan mangrove untuk dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit.

Dalam video yang telah beredar luas tersebut, tampak sosok yang diduga kuat adalah Kepala Desa Kubu, Hermawansyah, sedang menerima sejumlah uang dari seseorang. Video itu juga disertai narasi yang menyebut bahwa uang tersebut merupakan bagian dari transaksi penjualan lahan mangrove kepada pihak tertentu yang akan mengalihfungsikan kawasan tersebut menjadi kebun sawit.

Konten tersebut sontak menuai reaksi keras dari warganet. Banyak yang mengecam tindakan tersebut dan menuntut agar pihak berwenang segera turun tangan menyelidiki kebenaran informasi yang telah menimbulkan keresahan publik ini. Warganet juga menyoroti dampak ekologis dari pengalihfungsian hutan mangrove yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.

Sementara itu, Kepala Desa Kubu, Hermawansyah, saat dihubungi wartawan media ini melalui aplikasi WhatsApp pada Minggu malam (13/4/2025) untuk dimintai konfirmasi, memilih bungkam dan tidak memberikan tanggapan apapun hingga berita ini diturunkan.

Sejumlah aktivis lingkungan di Kalimantan Barat menyayangkan sikap diam tersebut dan mendesak agar aparat penegak hukum bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap dugaan pelanggaran tersebut.

“Jika benar ada transaksi penjualan kawasan hutan mangrove, maka itu bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga kejahatan lingkungan yang harus ditindak tegas,” ujar salah satu aktivis lingkungan yang enggan disebutkan namanya.

Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak Kecamatan Kubu maupun Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terkait kasus ini. Masyarakat pun menanti sikap tegas dari pihak berwenang dalam menyikapi persoalan yang telah mencoreng citra kepemimpinan di tingkat desa.”(**MK)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed