by

WVI Bersama Pemkab Kubu Raya Bangun Mekanisme Pelaporan Kekerasan Terhadap Anak

Pontianak, Media Kalbar

Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama mitra lokalnya Yayasan Gerakan Peduli Borneo, bekerja sama dengan DP3KB Kabupaten Kubu Raya melakukan work shop membangun mekanisme pelaporan kasus kekerasan terhadap anak, dengan melibatkan masyarakat dan anak.

Foto: David Pandapotan Manager WVI Kantor Operasional KKR (amad/ mediakalbarnews.com)

David Pandapotan Manager Wahana Visi Indonesia Kantor Operasional Kabupaten Kubu Raya menjelaskan kepada sejumlah awak media bahwa Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Selasa (6/12) di Hotel Orchard Gajah Mada Pontianak, diikuti oleh OPD-OPD terkait di Kab. Kubu Raya, DP3KB, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, KPAID, BNN, POLRES, UPT DPPA, PUSPA dan Dinas PEMDES.

Menurut David, kegiatan dimaksudkan untuk menguatkan atau menjadikan para peserta menjadi fasilitator yang nantinya bersama masyarakat membangun mekanisme pelaporan kekerasan terhadap anak.

“Hal itu perlu dilakukan karena laporan dari Dinas terkait, bahwa kekerasan terhadap anak terus meningkat, Sesuai dengan data dari Dinas, pelaporan kekerasan terhadap anak tiap tahun mengalami peningkatan.” ungkap David.

“Selain itu, pentingnya membuat mekanisme pelaporan ini, supaya anak dan masyarakat merasa aman dan nyaman bisa melaporkan setiap terjadinya peristiwa – peristwa kekerasan terhadap anak, yang dialami, atau dilihat. Kemana merujuk, melapor kemana dan kepada siapa.” Jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa, kegiatan yang dilaksanakan juga untuk melatih peserta menjadi fasilitator. Jadi para peserta nantinya boleh memfasilitasi masyarakat membentuk atau membangun bersama-sama sistem atau mekanisme pelaporan kekerasan terhadap anak.

“Ketika sudah tersusun, terbangun sistem pelaporan yang melibatkan anak dan masyarakat, nanti secara massif hal tersebut akan kita sosialisasikan, kita perkenalankan kepada masyarakat. Sehingga anak-anak dan masyarakat paham, kemana dia harus melapor kalau ada peristiwa kekerasan yang dialaminya.” Terangnya.

Menurut David, mekanisme pelaporan harus melibatkan anak, supaya dalam pelaporan itu mereka merasa nyaman dan aman untuk melapor. “Kalau kita tidak meminta pendapat anak, kemungkinan mereka kurang nyaman, dan sebaliknya kalau melibatkan anak mereka akan merasa nyaman, sehingga kasus bisa cepat terlapor dan tertangani dengan baik 1 X 24 Jam.” tuturnya.

Wahana visi Indonesia bekerjasama dengan pemda dalam hal ini DP3KB Kubu Raya untuk mendukung program pemerintah perlindungan anak di Kubu Raya, salah satunya ini peningkatan kapasitas pelayanan mekanisme pelaporan, penguatan PHPBM, pengaduan perlindungan anak, advokasi pemerintah desa gunakan dana desa untuk upaya perlindungan anak dan pola asuh untuk keluarga. (Amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed