by

Ada Potensi Cuaca Ekstrem, BPBD Sambas Sebut Ada Beberapa Titik Rawan di Wilayah Pesisir

Sambas, Media Kalbar –
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas melalui Marjuni, S.H. selaku Kepala Pelaksana BPBD menyebutkan ada beberapa titik rawan cuaca ekstrim di wilayah pesisir Kabupaten Sambas yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalbar,

“Berdasarkan data yang kami peroleh baru saja dari BMKG, titik rawan cuaca ekstrimnye di wilyah pesisir utara Sambas ( Paloh, Tangaran, sebagian Teluk Keramat),”Ujarnya, Rabu (25/1/2023) kepada Media Kalbar

Marjuni juga menyampaikan bahwa perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menjalankan aktvitas/kerja di laut terutama di daerah yang berpotensi gelombang tinggi.

“Dan perlu kewaspadaan di wilayah peisisir lainnya ( Jawai, Jawai Selatan, Pemangkat, Selakau),” Ujarnya

Berdasarkan surat edaran pengumuman Bupati Sambas Nomor : 360/13/PK/BPBD terkait tentang Kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrim dan Bencana Hidrometeorologi tahun 2023.

Berdasarkan informasi tematik Badan Meteorologi, Kiimatologi den Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Supadio Kalimantann Barat yang dirilis peda tanggal 6 Januari 2023 berkenaan dengan Prospek Cuaca Wilayah Kalimantan Barat Awal Tahun 2023 dan adanya potensi bencana hidrometeologi yang terjadi di Kabupaten Sembas yang ditandai dengan curah hujan yang mulai berkurang dan timbulnya titik hotspot di beberapa wiayah Kabupaten Sambas, maka bersama ini disampakan kepada Saudara hal-hsi sebagai berikut :

1. Potensi cuaca wilayah Kalimantan Barat diprakirakan dominan tidak ekstrem hingga tanggal 12 Januari 2023. Cuaca dominan berawan, namun hujan intensitas ringan secara tidak merata masih berpotensi di sebagian wilayah Kahmantan Barat. Hingga hari ini tercatat rata-rata wiayah Kalimantan Barat sudah 4 hari tidak hujan, sehingga perlu mewaspedai potensi mudahnya terjadi “Kebakaran Hutan dan Lahan” di Kalimantan Barat saat ini hingga tanggal 12 Januari 2023. Cuaca diprakirakan dominan berawan dan tidak hujan.

2. Potensi Banjir Pesisir (ROBI). Adanya fenomena Bulan Pumama (full moon) pada tanggal 6 Januari 2023 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum. Berdasarkan pentauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di wilayah pesisir Indonesia termasuk pesisir Kalimantan Barat yang terjadi pada tanggal 6 Januari 2023 hingga 10 Januari 2023.

3. Potensi Gelombang Laut. Tinggi gelombang di wilayah perairan dan laut sebelah barat Kalbar pada periode tanggal 6 – 12 Januari 2023 yang perlu diwaspadai sebagai berikut:

a. Tinggi gelombang antara 2.5 – 4 meter (Kategori Tinggi) diantaranya Laut Natuna Utara dan Perairan Utara Sambas.
b. Tinggi gelombang antara 2.5 – 2.5 meter (Kategori Sedang) diantaranya Laut Natuna.
c. Masyarakat yang tinggal atau beraktvias di area sekitar pelabuhan dan pesisir,seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada dan siaga.

4. Memperhatikan kondisi pada angka 1, angka 2 dan angka 3 di atas, diminta kepada
Saudara agar dapat melakukan :

a. Melakukan upaya-upaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap ancaman bahaya bencana hidrometeorologi. misalkan mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh perangkat desa dan stakaholders (pemangku kepentingan) terkait, membersihkan Iingkungan sekitar, membuang sampah pada tempatnya, dan lain-lain.

b. Mewaspadai dan memetakan wilayah-wilayah yang diperkirakan memiliki resiko rawan bencana hidrometeorologi,

c. Melakukan penyuluhan. sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang Upaya yang harus dilakukan sebelum, saat terjadi dan paska bencana hidrometeorologi.

d. Menyampaikan informasi peringatan dini kepada masyarakat petani. nelayan, masyarakat yang bermukim di pesisir pantai, daerah bantaran sungai, daerah rawan longsor dataran rendah dan lain-lain.

e. Mempersiapkan sarana dan prasarana, peralatan, personil, pencarian, Evakuasi dan penyelamatan, obat-obatan dan kesiapan Puskesmas/polindes/poskesdes/ posyandu di wilayah masing-masing.

f. Memfasilitasi pembentukan dan mengaktifkan Kelompok Masyarakat (POKMAS) Desa Peduli Bencana atau sebutan Iain sebagai upaya kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana Hidrometeorologi,

h. Mengidentifikasi dan melaporkan kejadian bencana hidrometeorologi di wilayahnya masing-masing baik dalam bentuk informasi lisan maupun tertulis secara berjenjang.

h. Mengoptimalkan peranserta masyarakat dan partisipasi dunia usaha (perusahaan/lembaga usaha) untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pengurangan resiko bencana hidrometeorologi di wilayah masing-masing.

i. Memerintahkan kepada para Camat untuk menginformasikan dan meneruskan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeoroligi Tahun 2023 dan langkah-langkah antisipasinya kepada seluruh Kepala Desa di wiayah administrasinya masing-masing dan melaporkannya kepada Bupati Sambas serta dtembuskan kepada Kepala BPBD Kabupaten Sambas.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas juga membuka layanan informasi melalui Media Center Bencana dengan Nomor WHATSAPP 0821-4930-0026. (Rai)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed