by

Banyaknya Janji Palsu, PT. HPI BHA 2 Utara Akan Diunjuk Rasa Masyarakat dengan Opsi Penyegelan Kantor

SINTANG, MEDIA KALBAR- Hampir tak pernah habis masalah antara Perusahaan dengan masyarakat, seakan tidak pernah ada penyelesaian. Berbagai macam cara yang ditempuh setiap menyelesaikan masalah namun selalu tidak ada hasil dan tidak sesuai dengan keingainan masyarakat. Terkesan Perusahaan sudah tidak ada lagi kepedulian terhadap masalah masyarakat miris katanya mitra masyarakat.

Kemitraan yang selama ini selalu diperdengarkan hanyalah ucapan mulut manis Perusahaan saja, kenyataannya pahit yang dirasakan masyarakat sekitar Perusahaan.

Tentu saja hal ini membuat masyarakat seakan ditantang oleh Perusahaan sekaligus mendidik masyarakat untuk melakukan jalan penyelesaian masalah mulai Audensi kemudian beranjak aksi demo.

Hal ini terpaksa dilakukan karena dinilai oleh masyarakat melalui pemberitahuan lisan maupun tulisan sudah tidak direspon oleh Perusahaan. Sehingga muncullah janji-janji palsu kepada masyarakat.

Beranjak dari berbagai rentetan masalah di berbagai Perusahaan seperti di atas, awak media ini dapatkan informasi bahwa Perusahaan Perkebunan kelapa sawit PT. HPI BHA 2 Utara akan diunjuk rasa dari 5 Desa yang berhubungan langsung kepada Perusahaan tersebut.
Terbukti surat pemberitahuan aksi demo akan dilaksanakan pada Sabtu, (27/04/0024) bertempat Kantor PT. HPI BHHA 2 Estate Utara yang melibatkan sekitar 150 orang.

Guna kelengkapan informasi yang ada, awak media ini menemui Kades Tirta Karya Yulianus Kanisius yang secara kebetulan berada di Sintang pada Kamis ( 25/04/2024 ).

Ketika ditanya tentang rencana Aksi Unjuk Rasa seperti yang telah diketahui sebelumnya Kanisius membenarkan edaran recana tersebut pada hari Sabtu Tanggal 27 April 2024 sekira pukul 08.00 wib yang tergabung dalam 5 Desa diantaranya, Desa Tirta Karya dan Desa Munggu Lawang berada dalam Pemerintahan Kecamatan Ketungau Tengah dan 3 Desa yaitu, Desa Pampang Dua, Desa Mungguk Kelapa dan Desa Sei Mali berada dalam naungan Pemerintahan Kecamatan Ketungau Hilir.

Kepala Desa Tirta Karya Yulianus Kanisius yang juga sekaligus sebagai Kordinator Aksi Unjuk Rasa menjelaskan,” Jadi aksi unjuk rasa ini dilakukan oleh 5 desa dengan persoalan yang sama, tapi yang pada intinya soal perbaikan jalan desa kemudian ada sedikit persoalan Koperasi yang blum tuntas sampai saat ini yaitu Koperasi Bina Tani Sejahtera yang terdiri 5 wilayah Desa.

” Kembali ke persoalan jalan Desa kalau ini kan bagi kami kewajiban darpiada perusahaan dan era-era yang lalu ya kami anggap berjalan yang baiklah namunpun kordinasi-kordinasi yang banyak macamlah. Hanya yang terakhir ini kami pandang udah agak extrim dan kami menilai bahwa ini dilakukan pembiaran, sementara dengan landasan perusahaan yang masuk jelas tertuang dalam MoU yang ada dan kami sudah lakukan kordinasi sudah cukup lama mulai akhir di tahun 2023. Kemudian di bulan Januari atas saran orang perusahaan juga selaku humas…” Pak sebaiknya buat surat tertulis biar lebih enak kami nyampikan ke pimpinan, dan ini kita lakukan juga secara tertulis dari Januari sampai saat ini tidak ada respon justru terkesan mepermainkan kami, penuh dengan janji-janji palsu.

Ketika kami berkomunikasi lagi menanyakan terkait hal yang sama dari Humas juga…” Besok kita siap pak ini besok kita luncurkan alatnya, ini unit nya ? Nanti tunjuk siapa yang bawa alat kita siapkan ?

Kemudian di situ ada beberapa perbaikan jembatan dan gorong-gorong matrial kayu segala apa sudah kita persiapkan atas perintah perusahaan bahkan kita siapkan dari Januari udah kita standby kan tapi lagi-lagi tidak ada respon sama sekali dari perusahaan.

” Ditambah lagi beberapa hal yang menurut kami sehingga kami harus berdiskusi beberapa tokoh masyarakat, kades terkesan bahwa tertua kampung kita macam diolok-olok, diabaikan bahkan tokoh-tokoh yang kami hormati pun diperlakukan dengan bahasa menurut kami yang tidak pantas..Nah inilah sebenarnya yang jadi pemicu masalah kami ini,” terang Kanisius.

Yang anehnya ucap Kanisius,” Ketika kita kordinasikan ke pihak perusahaan selalu menjawab bilang lagi nunggu pimpinan dari Pontianak.

” Jadi nanti aksi kami ini bahwa pimpinan dari Pontianak yang harus turun dan jika tidak datang maka kami akan adakan penyegelan kantor sampai masa waktu yang tidak ditentukan,” tegasnya.

Saat ditanya terkait CSR selama ini pihak perusahaan kepada masyarakat Kanisius menjawab penuh dengan nada kesal dan sangat sedih yang jauh dari harapan masyarakat.

” Jadi csr ini sangat jauh dari harapan kami, kalaupun untuk terlaksana itu harus melalui perjuangan yang sangat luar biasa itulah yang terjadi selama ini dan suatu hal yang mengganjal juga,” ucapnya dengan nada kesal.

Disampaikanya,” Saya sangat kesal dan kecewa Sintang ini selalu hebat dapat juara umum terkait CSR Award, ini sangat bertolak belakang dengan reel di lapangan khususnya di wilayah desa kami yang bersentuhan langsung dengan PT. HPI BHA 2 dan ini tentu jadi beban moril kami dan kawan-kawan, di mana janji-janji perusahaan ini kepada kami. Apakah dengan tindakan kami yang terkesan datang ramai-ramai, tutup jalan, tutup kantor baru ada penyelesaian..inilah yang diajarkan perusahaan dengan kami selama ini.(Martin)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed