Melawi, Mediakalbarnews.com – Perang petasan yang sudah sering dilaksanakan sekelompok warga di jembatan sungai Pinoh Kabupaten Melawi pada setiap hari Raya Idul Fitri. Perang petasan Hari Raya Idul Fitri 1224 Hijriyah tahun ini menjadi sorotan berbagai pihak, apalagi disaat vandemi Covid-19 yang sedang mewabah mengalami peningkatan terpapar Covid-19 khususnya di Kabupaten Melawi.
Bupati Melawi H. Dadi Sunarya Usfa Yursa turun langsung untuk menghimbau kelompok warga yang melakukan perang petasan di jalur jembatan sungai Pinoh agar menghentikan kegiatan yang menganggu lalulintas dan membahayakan warga lainnya.
Tampak oleh wartawan Mediakalbarnews.com dilapangan, Bupati Melawi sempat meminta Tim Satgas untuk mekakukan buka tutup arah masuk dan keluar jembatan guna mengurai kemacetan lalulintas. Kamis (13/5/21).
Untuk mengantisipasi kemacetan, Kendaraan taktis AWC Polres Melawi diturunkan melakukan penyemprotan untuk membubarkan serta mencegah klaster-klaster Covid-19 di Kabupaten Melawi.
Disungai juga diterjunkan sebanyak 4 unit speed boat yaitu dari Polres Melawi, speed Bhabinkamtibmas Polsek Nanga Pinoh, speed Koramil Nanga Pinoh dan speed BPBD Kabupaten Melawi, untuk menghalau speed yang digunakan untuk menembakkan kembang api dari arah sungai.
Kapolres Melawi AKBP Sigit Eliyanto Nurharjanto, S.I.K bersama Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Melawi juga siaga penuh dengan menempatkan mobil Water Canon dan anggotanya di tengah jembatan untuk menghadang sekelompok warga yang ingin tetap melaksanakan perang petasan yang dianggapnya sudah menjadi tradisi pada setiap hari Raya Idul Fitri.
Upaya untuk mencegah kerumunan perang kembang api ini telah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya, Mulai dengan digelarnya Rapat Koordinasi Lintas Sektoral (Rakor Linsek) dengan mengundang seluruh pemangku kepentingan mulai dari tingkat Kabupaten hingga Kecamatan serta Desa, Dan organisasi masyarakat serta tokoh masyarakat di Kabupaten Melawi.
Para Kepala Desa se Kecamatan Nanga Pinoh juga telah melakukan upaya-upaya himbauan baik melalui musyawarah dan himbauan berupa banner.
Begitu juga Bupati Melawi, memberikan himbauan yang dipasang dikedua sisi jembatan yang sering digunakan sebagai lokasi perang kembang api tersebut.
Hal tersebut dicegah bukan tanpa alasan, di Kabupaten Melawi sendiri angka penularan Covid-19 dan angka kematian setiap harinya semakin bertambah.
Kapan lagi kita sadar akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan tidak berkerumun.
Sedangkan, dalam kegiatan perang petasan tersebut dilaksanakan dengan tidak mematuhi protokol kesehatan seperti berkerumun dan tidak menggunakan masker.
Penulis/Publis : Bagus Afrizal
Comment