by

Bupati Kubu Raya Soroti Etos Kerja dan Disiplin Guru: “Kalau Itu Rusak, Itu Bencana”

Kubu Raya, Media Kalbar

Ribuan guru dan kepala sekolah dari seluruh penjuru Kabupaten Kubu Raya memadati halaman Kantor Bupati Kubu Raya pada Jumat pagi (2/5/2025) dalam rangka mengikuti upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang dirangkai dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025.
Mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu.”, upacara berlangsung khidmat dan penuh semangat. Para peserta terlihat mengenakan pakaian adat daerah, mencerminkan semangat keberagaman dan kekompakan insan pendidikan Kubu Raya.

Hadir pula jajaran Forkopimda Kubu Raya sebagai bentuk dukungan terhadap dunia pendidikan.Upacara ini menjadi puncak peringatan HGN dan Hardiknas tingkat Kabupaten Kubu Raya.

Dalam amanatnya, Bupati Kubu Raya H. Sujiwo yang bertindak sebagai pembina upacara menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para guru atas dedikasi dan perjuangan mereka dalam membangun generasi penerus bangsa.
“Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pembimbing, motivator, dan inspirator bagi anak-anak bangsa. Tanpa guru, tidak akan ada generasi yang mampu memimpin masa depan,” ujar Sujiwo.

Uasai Upacara Kepada awak media, Bupati Kubu Raya H. Sujiwo menegaskan bahwa peringatan ini harus dijadikan momentum awal untuk memperkuat komitmen bersama dalam membenahi dunia pendidikan di Kubu Raya.

“Tancapkan tonggak, satukan niat, melangkah bersama membangun nilai luhur pengabdian, tanggung jawab, dan etos kerja demi memberikan layanan pendidikan terbaik bagi anak-anak kita,” tegasnya.

Sujiwo juga menyinggung hasil survei Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melibatkan 449.000 responden, yang menunjukkan terjadinya kemunduran dalam kualitas pendidikan nasional, termasuk di Kabupaten Kubu Raya.

Ia mengingatkan bahwa kalau infrastruktur sekolah bisa dibangun kembali, namun jika nilai-nilai dasar pendidikan seperti etos kerja dan tanggung jawab guru yang rusak, maka itu adalah bencana.

“Kalau yang rusak adalah nilai pengabdian dan disiplin guru, itu bencana. Tapi belum terlambat. Mari kita hayati dan amalkan semangat guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa,” tambahnya.

Di akhir penyampaiannya, Sujiwo menyentil pentingnya integritas dalam profesi guru. “Rakyat bisa menilai, tapi Tuhan memantau kita 24 jam. Semua akan kita pertanggungjawabkan,” tutupnya.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya, H. Syarif Muhammad Firdaus, menyampaikan bahwa pendidikan adalah persoalan kompleks yang memerlukan kolaborasi semua elemen masyarakat. Ia menegaskan bahwa tema peringatan tahun ini harus menjadi pengingat bahwa pendidikan tidak bisa berjalan sendiri.
“Pendidikan menuntut kolaborasi dari semua pihak demi terciptanya mutu yang kita harapkan bersama,” ucap Firdaus.

Firdaus juga menyoroti sejumlah tantangan, seperti menurunnya kedisiplinan siswa yang saat ini hanya mencapai 40 persen dan tingginya angka ketidakhadiran guru tanpa keterangan, yang mencapai 24 persen.

“Ini menunjukkan bahwa nilai kejujuran dan tanggung jawab masih perlu kita perbaiki bersama. Begitu pula dengan kondisi sarana prasarana yang belum merata di beberapa wilayah,” lanjutnya.

Ia pun optimistis, dengan semangat partisipasi semesta, kualitas pendidikan di Kubu Raya bisa terus meningkat. “Kami di Dinas Pendidikan akan terus berkomitmen memperbaiki sistem, demi mencetak generasi yang unggul, jujur, dan berkarakter,” pungkas Firdaus., “(Mk/Ismail)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed