Pontianak, Media Kalbar
Desak segera copot KAPOLRES KAPUAS HULU, Rian efriza mengajak seluruh masyarakat Kapuas Hulu untuk meminta kepada KAPOLDA KALBAR yang baru, Irjen Pol Suryanbodo Asmoro untuk segera mencopot dan mengusut tuntas dugaan PUNGLI yang dilakukan KAPOLRES KAPUAS HULU dan oknum anggotanya.
Rian efriza menyampaikan, jangan mau kita penduduk pribumi, pekerja kecil selalu ditumbalkan untuk menutupi aib aparat yang menerima PUNGLI itu sendiri.
“Hari ini saya yang dijadikan tumbal, besok atau lusa bisa jadi kalian. Kalau kita masyarakat Kapuas Hulu tidak berani kompak mau sampai kapan kita dijajah seperti ini dirumah kita sendiri.” Imbuhnya melalui pers release yang disampaikan ke media Kalbar/mediakalbarnews.com, Senin (17/1).
Menurutnya Bukti adanya kegiatan PUNGLI sudah sangat jelas, dari saksi, kwitansi, hingga rekaman suara oknum aparat POLRES KAPUAS HULU yang melakukan pemerasan sudah menjadi rahasia umum. bukan hanya didesa Beringin saja, hampir disemua tempat yang ada kegiatan pekerjaan emas selalu dijadikan lahan basah oleh oknum aparat Kapuas Hulu. Hanya saja selama ini tidak ada yang berani melaporkannya.
Bukan sedikit masyarakat kecil yang dijadikan tumbal hukum untuk ditangkap, hanya untuk menutupi aib penegak hukum itu sendiri.
Contohnya saja pada kasus PETI Desa Beringin, pada saat penangkapan dilokasi bukan hanya satu exsavator saja yang bekerja, tetapi banyak exsavator lain yang juga bekerja pada lokasi yang sama berada dilokasi Desa beringin. Terekam jelas lewat video salah seorang pekerja yang berada dilokasi kejadian. Lalu mengapa hanya satu unit exsavator saja yang ditangkap?? Misteri ini hanya KAPOLRES KAPUAS HULU lah yang bisa menjawab.
Hal ini juga diakui oleh Kades Desa Beringin ujang Herman, membenarkan ada kegiatan PETI, itu sudah jadi kesepakatan bersama semua masyarakar imbuhnya, dan dia mengakui benar adanya UPETI yang dipergunakan untuk pembangunan Desa Beringin. Lalu salahnya dimana? Hasil dari Bumi Desa Beringin digunakan untuk pembangunan Desa beringin itu sendiri. Dan wajar apabila Desa mengatur itu.
Salahnya dimana?
“Saya rian efriza Putra asli Desa Beringin, Saya merasa terjajah dikampung halaman saya sendiri, sementara Oknum Aparat POLRES KAPUAS HULU yang jelas jelas melakukan PUNGLI dan menjadikan masyarakat kecil sebagai sapi perah dengan santainya sampai sekarang masih menjabat tanpa tersentuh hukum sama sekali. Hebat Betul KAPOLRES KAPUAS HULU.” tegasnya lagi.
Saya salut KAPOLRES KAPUAS HULU dan oknum anggotanya yang nakal sangat KEBAL HUKUM dan tidak tersentuh HUKUM.
Saya sangat berharap dengan bergantinya KAPOLDA KALBAR yang baru bisa menindak tegas anggotanya yang bermasalah, copot dari jabatan, dan jika terbukti bersalah langsung pecat saja. Jangan Rusak institusi POLRI dengan orang orang seperti ini, preman preman berseragam.
“Kepada masyarakat Kapuas Hulu, Mari bersama sama kita bersatu menuntuk keadilan, jangan sampai kita menjadi korban kebusukan Hukum berikutnya. Dari zaman nenek moyang emas adalah pekerjaan kita, kita mengeruk hasil Bumi kita sendiri. Urusan perizinan itu urusan pemerintah yang mengurusnya.
Jika belum mampu memberikan sumber pekerjaan bagi masyarakat Kapuas Hulu, janganlah melarang masyarakat untuk bekerja emas, carilah solusi bagaimana supaya pekerjaan ini bisa menjadi legal dan bisa mendapatkan hasil bagi daerah. Kepala daerah harus bernyali dan bermental baja, contohlah mantan Gubernur jakarta Ali Sadikin yang pernah melegalkan judi agar APBD jakarta naik. Saya berani, untuk rakyat jakarta saya berani.” tuturnya.
Sekali lagi saya memohon Kepada KAPOLDA KALBAR yang baru Irjen Suryanbodo Asmoro untuk segera memproses secara hukum dan copot dari jabatan KAPOLRES KAPUAS HULU beserta konco konconya yang diduga terlibat PUNGLI dan segera PECAT apabila terbukti bersalah. TIDAK ADA TOLERANSI LAGI.Jangan sampai seluruh masyarakat KAPUAS HULU hilang kepercayaan dengan keadilan Hukum !!!
Dan untuk seluruh masyarakat Kapuas Hulu marilah kita bersatu memperjuangkan pekerjaan turun temurun kita dan hasil dari bumi kita sendiri, sudah cukup kita bersembunyi dalam rasa ketakutan dan penindasan. Kita ini bukan pencuri, kita ini bukan penjahat.Kita ini pejuang keluarga. Jangan karena ketidak mampuan pemerintah mengurus perizinan pekerjaan emas, periuk kita yang diminta mereka untuk digantung.
Sudah banyak saudara saudara kita yang jadi tumbal penangkapan terkait pekerjaan emas, bisa jadi besok lusa salah satu dari kita yang menjadi tumbal, sedangkan setiap bulan ratusan juta rupiah uang yang diterima oknum aparat POLRES KAPUAS HULU dan oknum aparat itu sendiri yang menerima PUNGLI dari hasil kita bekerja, yang katanya ilegal.
Ayo bersatu, jangan mau di adu domba dan dipecah belah, saya tidak mungkin ingin pekerjaan emas ini tutup sedangkan semua keluarga saya bergantung hidup dari pekerjaan itu. Saya hanya menuntut keadilan, mengapa kita yang bekerja dikampung halaman sendiri ditangkap, sedangkan yang menerima PUNGLI dan menjadikan masyarakat sapi perah sampai sekarang tidak diproses apa-apa. Jika mereka aman dari hukum, harusnya seluruh Masyarakat Kapuas Hulu yang bekerja emas juga aman dari Hukum. Pesan saya, JANGAN TAKUT JIKA BENAR!
Sementara itu info dari warga yang beredar liar dimasyarakat mempertanyakan proses hukum dugaan 3 oknum polisi di Kapuas Hulu yang terlibat narkoba belum ada kejelasan. (*/amad)
Comment