by

DPD REI Kalbar Laksanakan Short Course Agar Perusahan Properti Tetap Eksis Dan Berkembang Saat Krisis

Pontianak, Media Kalbar

Saat ekonomi sulit akibat pandemi covid-19 selama 2 tahun ditambah perang Rusia-Ukraina yang berakibat krisis energi dan pangan dunia, kemudian harga TBS naik dan turun membuat perusahaan harus menyusun strategi dan langkah-langkah kebijakan agar tetap eksis, bertahan dan bisa tumbuh berkembang saat situasi krisis saat ini.

Untuk itu DPD REI Kalbar berkerjasama dengan Bank BTN melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi pengembang properti yang dikemas dalam kegiatan Short Course Pemimpin Perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan properti berlangsung  tanggal 4 – 5 Oktober 2022 di Hotel Golden Tulip Pontianak.

Ketua DPD REI Kalbar H. Muhammad Isnaini, ST menyampaikan agar para pengembang properti yang tergabung dalam REI bisa bertahan, eksis dan bisa berkembang di tengah krisis, perlu strategi, semangat baru, pengetahuan baru, maka dilakukan diklat dengan para nara sumber yang profesional dan berpengalaman.

Antaranya nara sumber tersebut adalah Trianto Ketua Bandiklat DPP REI, spesialis membangun plaza dan mall seluruh Indonesia bekerjsama dengan Pemda-Pemda, Rianto Wihadi Direktur PT. Jababeka Tbk, Wahyu Sulistio Direktur PT Metropolitan lite Tbk spesialis manajemen BBM, Adi Kusumanata lail ahli pemasaran yang dapat Best Marketer, Heri Susiawan Mitigasi Resiko Bisnis Properti, Hari Gani Direktur PT Sentul City Tbk leadership dan kebijakan peluang bisnis properti diera krisis, Adi Hartoyo dari Bank BTN tentang Mitigasi kredit dan bagaimana menyusun rasio keuangan agar tetap sehat.

” ini untuk memberikan wawasan baru, semangat baru bagi anggota REI Dikalbar dengan peserta adalah pemimpin perusahaan para direktur, manajer dan komisaris.” Jelas M. Isnaini yang juga Ketua KAHMI Wilayah Kalbar ini.

Disampaikan bahwa peserta 70 orang dengan pelaksanaan 2 hari. Dengan harapan para pengembang Anggota REI dapat semangat baru, dapat optimesme baru, walaupun ditengah ancaman krisis. “Kami sudah mempunyai solusi dan dapat menambah semangat untuk terus menjalankan usaha ini, ada sekitar dua ribuan tukang yang terlibat di perumahan, ini kita ciptakan lapangan kerja dan juga dapat terus menyediakan rumah untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah di Kalbar.” Ujarnya.

Krisis saat ini lanjutnya, sangat dirasakan oleh para pengembang dimana daya beli masyarakat rendah membuat masyarakat lebib prioritaskan kebutuhan pangan, pendidikan, kesehatan sementara untuk properti urutan 6 atau 7.

“Belum lagi pemerintah belum naikkan harga jual rumah subsidi, sementara harga material naik, kita pengembang tidak boleh menjual rumah diatas harga yang ditetapkan pemerintah. Maka untuk itu tadi perlu solusi, ide-ide baru, cara-cara baru untuk bertahan melewati krisis dan mudah-mudahan usaha tumbuh dan berkembang.” Timpalnya.

Disampaikan bahwa untuk kebutuhan rumah di Kalbar versi Bank BTN 11 ribu/tahun, Dinas Perkim Prov Kalbar 22 ribu/tahun.

REI Kalbar saat ini mempunyai stok lama 44.000 kapling, ada 10.000 lebih yang siap bangun tahun ini.

Tahun 2021 sudah terjual 4.600 unit, tahun 2022 sampai September sudah 3.000 an unit diharapkan sampai akhir desember bisa 4.500 sampai 5000 unit untuk REI sendiri. Anggota REI di Kalbar 157 perusahaan dengam terbanyak KKR, Singkawang, Ketapang, Bengkayang. (Amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed