Jakarta, Media Kalbar
Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo memaparkan visi-misi yang akan ia kerjakan jika memenangi pertarungan Pilpres 2024. Sejumlah program bertema ekonomi dan kesejahteraan sosial serta pemberantasan korupsi bakal menjadi andalan mantan Gubernur Jawa Tengah itu untuk ditawarkan ke publik.
“Dalam hal kemakmuran, perlu ada peningkatan PDB per kapita menjadi dua kali lipat dari saat ini. Dalam aspek kesehatan, saya ingin satu desa harus ada satu puskesmas dan satu dokter. Karena itu, perlu banyak dokter. Karena itu, sekolah dokter jangan dibuat mahal,”kata Ganjar dalam acara bertajuk “Ganjar Jawab Tantangan Masa Depan Indonesia” di Djakarta Theater, kawasan Menteng, Jakarta, Minggu (17/9)
Visi-misi itu, kata Ganjar, bakal disokong tiga pondasi program utama, yakni pelipatgandaan anggaran, digitalisasi pemerintahan, dan pemberantasan korupsi. Turunan dari ketiga pondasi itu ia rumuskan dalam tujuh program kunci.
Pertama, membangun sumber daya manusia yang produktif. Terkait itu, Ganjar berujar berencana membuka akses pendidikan seluas-luasnya, tanpa membeda-bedakan gender atau tingkat kesejahteraan. Program itu ia harapkan bisa menekan angka pengangguran nasional hingga kisaran 4% pada 2029.
“Penting untuk mempersiapkan talenta. Karena itu, akses pendidikan perlu diberikan seluas-luasnya, memberikan 1 dari 4 mahasiswa untuk gratis kuliah. Dalam membangun SDM, saya ingin adil antara laki-laki dan perempuan, begitu juga perkotaan dan pedesaan,” ujar politikus PDI-Perjuangan itu.
Kedua, menjaga stabilitas harga bahan-bahan pokok. Ganjar menjelaskan ada tiga strategi untuk merealisasikan itu, yakni mengakselerasi kinerja birokrasi untuk memantau ketersediaan suplai dan permintaan, menggenjot sentra produksi bahan pokok, dan menyeimbangkan neraca ekspor-impor pangan.
“Dalam hal ini, saya rasa perlu diverifikasi pangan agar tidak bertumpu pada beras,” imbuh dia.
Ketiga, menghapus kemiskinan. Ganjar berujar ia ingin mengurai kemiskinan yang belum selesai lewat intervensi-intervensi program pemerintah fokus pada investasi keluarga.
“Kemiskinan yang menjadi isu sampai saat ini belum selesai, antara lain, ini akan kita selesaikan dengan (program) tadi, investasi di keluarganya,” jelas Ganjar.
Keempat, memperkuat jaringan pengaman sosial. Terkait itu, Ganjar ingin memperbaiki data penerima program jaring pengaman sosial yang saat ini masih berantakan. Setelah itu, ia berencana memperluas jangkauan BPJS. Anggaran jaring pengaman sosial bakal ditambah dari semula Rp166 triliun pada tahun 2024 menjadi 300 triliun pada 2029.
“Saya dorong satu data Indonesia yang hari ini belum selesai. Saya kemarin ngobrol, ‘Wah, masih terjadi ego sektoral!’ Menurut saya, kalau sektor ini sama sektor ini tidak mau (kerja sama), ya sudah, teken saja. Tunjuk ini (instansi). Kamu perintah dari top leader musti selesai besok,” kata Ganjar.
Kelima, mendorong hilirisasi menuju pabrik kelas dunia. Terkait itu, Ganjar menargetkan mengakselerasi perkembangan sektor-sektor penopang PDB. Ia mencontohkan mendorong pertumbuhan di sektor pertanian hingga naik 2,25%, pertambangan dan penggilingan naik sekitar 4,38%.
“Lalu, industri pengolahan naik sebesar 4,89%, perdagangan dan reparasi sebesar 5,52%, transportasi dan pergudangan 19,87% dan sektor digital sebesar 19%,” papar Ganjar.
Keenam, akselerasi nilai tambah pembangunan infrastruktur. Ganjar ingin beragam proyek infrastruktur yang telah dibangun pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi) diakselerasi agar merangsang kegiatan ekonomi.
Sebagai contoh, Ganjar menyebut, bandara dan pelabuhan yang dibangun nantinya disesuaikan dengan keunggulan wilayah. Selain itu, gerbang-gerbang menuju jalan tol bakal dimodifikasi supaya dekat dengan tempat tinggal dan kerja.
“Infrastruktur sumber daya air yang lebih produktif, kereta api berteknologi modern, menciptakan 40% bauran energi baru terbarukan, perumahan yang berkualitas dan membangun banyak kawasan industri dan ekonomi yang berorientasi pada hilirisasi,” kata dia.
Terakhir, memulihkan kondisi alam Indonesia. Ganjar merinci sejumlah rencana untuk itu, semisal mengurangi emisi karbon, mencetak talenta untuk inovasi, serta mendorong ekonomi hijau dan ekonomi biru.
“Terkait ekonomi biru, contohnya, saya ingin mendorong perikanan kita tidak lagi bertumpu pada perikanan tangkap, tapi budidaya,” cetus Ganjar. (*/amad)
Comment