by

Gapki Kalbar Gelar Sosialisasi Permentan Nomer 03 Tahun 2022 Dan Bimtek, Gapki Siap Bantu Percepatan PSR Kemitraan

Pontianak, Media Kalbar

GAPKI Kalbar cepat melaksanakan Sosialisasi Pelaksanaan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomer 03 tahun 2022 dan peraturan Dirut BPDPKS Nomer 04 tahun 2022 serta Bimtek Dalam rangka percepatan peremajaan sawit rakyat (PSR) Kemitraan di Kalbar.

Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Ibis Pontianak, Selasa (20/9/22). Dibuka oleh Gubernur Kalbar yang diwakili oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Provinsi Kalbar Ir. Muhammad Munsif, MM dan di hadiri oleh Bupati/Walikota, BPDPKS, Ketua Dewan Pembina Gapki Cabang Kalbar, Susanto Yang, Dinas Perkebunan Kabupaten dan Kota Se-Kalbar Pengurus dan anggota GAPKI Kalbar, APKASINDO dan para petani kelapa sawit.

Gubernur Kalbar dalam sambutannya yang dibacakan Kadisbunak Kalbar bahwa pelaksanaan peremajaan kelapa sawit di Kalbar dimulai sejak tahun 2018 yang tersebar di 8 Kabupaten yaitu Ketapang, Sambas, Bengkayang, Landak, Sanggau, Sekadau, Melawi dan Kubu Raya.

“Realisasi dana bantuan yang disalurkan oleh BPDPKS sampai agustus 2022 tercatat Rp.454,73 miliar dengan total luas 16.512,22 Hektar dan mendapatkan manfaat pekebun sebanyak 7.188 orang.” Ungkap Gubernur dalam sambutannya.

Lanjut disampaikan, Data terakhir peremajaan kelapa sawit di Kalbar sudah landclering mencapai 13.232 Ha, yang telah ditanami 11.868,31 ha, melibatkan kelembagaan pekebun sebanyak 110 kelembagaan.

“Dalam upaya percepatan PSR tersebut saat ini sudah ada peraturan menteri pertanian nomer 3 tahun 2022 yang memberikan kolaborasi perusahaan melalui jalur kemitraan, melalui jalur ini, saya optimis capaian PSR di Kabupaten dan Kota akan lebih progresif lagi, sehingga lebih banyak pekebun sawit yang mendapatkan manfaatnya. Saya akan kawal pelaksanaannya.” Jelas Gubernur.

Gubernur Meminta Gapki Kalbar dan perusahaan anggotanya untuk melakukan langka-langkah, 1. Melakukan koordinasi intensif dengan dinas terkait perkebunan Kabupaten dan kota terkait percepatan PSR, 2. Menyusun dan menetapkan target-target peremajaan kelapa sawit perhektar dimasing-masing dan melaporkan pencapaian ke Disbun Kabupaten/Kota, 3. Agar membentuk tim khusus  pendampingan PSR di lingkup perusahaan, mendampingi PSR mitra plasma atau mandiri disekitar kebun.

Gapki juga dimimta tidak hanya berhenti tidak hanya replanting dan benih tertanam, “Gapki dampingi pekebun, inisiasi kelembagaan dan penguatan kelembagaan sehingga jadi mitra yang sejahtera.” Harap Gubernur melalui sambutannya.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar Ir. Muhammad Munsif, MM saat diwawancarai awak media menyampaikan bahwa target PSR tahun 2022 adalah lebih besar yaitu 11.000 ha. “Kalau pengalaman selama 4 tahun ini hanya mencapai 16.000 ha, rata-rata 4.000 ha per tahun.” Kata M. Munsif.

Munsif meyakini dengan jalur kemitraan dengan perusahaan target 11 ribu hektar bisa tercapai.

Dana dari BPDPKS yaitu 1 hektar Rp.30 juta kalau 1000 hektar Rp.30 miliar jadi kalau 10.000 hektar Rp.300 miliar, “ini angka yang besar yang mesti dimanfaatkan untuk PSR di Kalbar.” Ujarnya.

Sebelumnya Ketua Dewan Pembina Gapki cabang Kalbar Susanto Yang ketika memberikan sambutan sangat apresiasi pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan bimtek permentan 03/2022 tentang percepatan PSR Kemitraan untuk pengembangan Kelapa sawit di Kalbar.

Menurut Susanto Yang Kalbar merupakan salah satu provinsi yang mengembangkan kelapa sawit. “Untuk PSR diajukan 16 ribu hektar disetujui 15 ribu hektar.” Ungkap Direktur Sinar Mas ini.

Ketua Gapki Cabang Kalbar Purwati Munawir mengungkapkan bahwa Gapki Kalbar siap mendukung dan membantu percepatan PSR kemitraan di Kalbar.

“Ini PSR bermitra dengan perusahaan agar supaya PSR cepat terlaksana, kita bantu dalam bentuk kemitraan, dananya dari BPDPKS, perusahaan yang mengerjakan, bibitnya kita yang siapkan.” Katanya.

“Kita Gapki dan anggota diminta bantuan untuk menjalankan ini supaya terlaksana melalui teman-teman anggota Gapki bermitra dengan petani sekitar kebun perusahaan yaitu 30-60 Km jaraknya paling jauh” jelasnya.

Ada 8 perusahaan yang sudah siap dan sudah berjalan. “Jadi kita siap membatu mencapai target PSR.” Ujarnya.

Dijelaskan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalbar adalah wadah untuk berkomunikasi persoalan-persoalan yang dihadapi yang kita bahas untuk mencari solusi terbaik.

Saat ini ada 74 Perusahaan Sawit yang bergabung dari 300 perusahaan. “Ini bari 30an persen, masih banyak belum bergabung, kami himbau perusahaan perkebunan sawit untuk bergabung bersatu dengan Gapki.” Ungkapnya.

Banyak hal yang dilakukan Gapki untuk perkebunan sawit antranya adalah tetang Galian C, perjuangan Gapki Pusat bersama Gapki Kalbar ke Kementerian ESDM  maka keluarlah Pemen ESDM dimana Persusahaan yang didalam HGU tidak perlu ijin pertambangan namun untuk kepentingan sendiri Perusahaan. Sebelunya setiap perusahaan harus ada ijin pertambangan di lokasi kebun.

Kegiatan sosialisasi tersebut nara sumber dari Dirjen Perkebunan Kementan Susanto, dari BPDPKS, Praktisi PSR Kemitraan Kacuk Sumarto, Kadis LHK Kalbar Adi Yani, Kanwil BPN/ATR Kalbar dan Disbunak Kalbar. (Amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed