by

Gubernur Kalbar Berharap Harga RT-PCR Bisa Lebih Murah Lagi

Pontianak, Media Kalbar

Gubernur Kalbar menyambut baik serta mendukung adanya penurunan harga pemeriksaan RT-PCR oleh pemerintah pusat. “Dengan adanya penetapan tersebut, masyarakat mendapatkan harga tes usab (swab) PCR yang wajar. Saya berharap harga tes PCR dapat lebih murah lagi. Jika perlu, biaya pemeriksaan dievaluasi setiap triwulan. Hal yang paling penting saat ini adalah membuat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah semakin baik dan meningkat,” Kata Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., saat mengikuti Rapat Koordinasi Nasional “Efektivitas PCR Satu Harga” yang membahas penetapkan tarif tertinggi pemeriksaan Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) secara virtual di Ruang Analisis Data Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Jl. A. Yani Pontianak, Kamis (25/8/21).

Rakornas ini dipimpin langsung oleh Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Indonesia, Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D., Sp.THT-KL(K)., MARS., dan Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), dr. Lia G. Partakusuma, Sp.PK(K)., M.M., MARS.

Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/I/2845/2021 Tentang Batas Tarif Tertinggi Pemeriksaan Reserve Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang menyatakan harga pemeriksaan RT-PCR turun sebesar 45% dari harga sebelumnya.

Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan RI telah menetapkan tarif tertinggi pemeriksaan RT-PCR sebesar Rp 495.000 untuk Pulau Jawa dan Bali, serta Rp 525.000 untuk luar Pulau Jawa dan Bali. Harga tes RT-PCR di Indonesia termurah kedua setelah Vietnam, jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.

Dengan adanya penetapan tersebut, Gubernur Kalbar berharap dinas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan kabupaten/kota terus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pemberlakuan pelaksanaan batasan tarif tertinggi untuk pemeriksaan tes usap PCR. “Kontrol dengan baik. Jangan mempermainkan harga. Tidak boleh terlalu tinggi dan terlalu rendah. Kemudian, carilah laboratorium yang berkualitas baik, memenuhi syarat, dan telah divalidasi oleh Litbangkes Kemenkes RI”, tutup Gubernur. (ted/amad).

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed