by

Guru MIS Almutazam Diduga Menyentil Siswa hingga Memar, Orang Tua Minta Penanganan Hukum

Mempawah, Media Kalbar

Seorang siswa kelas 4 B di Mis Almutazam, Wajok Hilir, Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, diduga mengalami tindak kekerasan dari salah se orang oknum guru kelas 4 B berinisial DR dengan cara menyentil kening Siswa kelas 4 B berinisial AD.Kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis setelah jam pulang sekolah, sekitar jam 11 siang.

Sri Ulan,orang tua siswa yang menjadi korban,Senin(4/12/2023)menceritakan bahwa anaknya disentil berkali oleh oknum guru tersebut karena dianggap berbicara kotor yang tidak semestinya di ucapkan oleh anaknya. “Katanya.

Dengan kejadian tersebut Sri Ulan mendapat telpon dari kepala sekolah
Mis Almutazam untuk datang kesekolah Seti banya di sekolah setelah dipanggil oleh kepala sekolah, Sri Ulan melihat anaknya, Inisial AD, menangis dengan benjolan di kening.” Ujarnya.

Menurut Sri Ulan, kepala sekolah menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi karena AD dianggap berbicara mengeluarkan kata kata kotor tidak sopan. DR, guru kelas 4 B di Mis Almutazab, diduga melakukan tindakan menyentil pada kening AD.”Terangnya.

Setelah kejadian, kepala sekolah meminta maaf kepada orang tua korban, namun, Sri Ulan mengungkapkan bahwa benjolan di kening anaknya inisial Ad cukup parah. Wali kelas AD juga terkejut ketika melihat kondisi kening Siswanya dan memberikan obat.

Sri Ulan dan suaminya memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke polisi setelah berkonsultasi. Hasil Visum polisi menunjukkan bahwa AD mengalami luka memar akibat tindakan tersebut.”Tandasnya.

Proses mediasi pertama telah dilakukan oleh polisi, namun, orang tua korban menyatakan ketidakpuasan mereka dan menegaskan keinginan untuk melanjutkan proses hukum. Mereka meminta agar tindakan hukum diambil terhadap oknum guru yang diduga telah melakukan tindakan kekerasan dengan cara menyentil berkali kali kening terhadap anak mereka.”Terangnya

Sementara Ain Rahmiati kepala sekolah Mis Almutazam ketika di konfirmasi melalui WhatsApp sekitar Jam 12.57 Wib pada hari yang sama dia membenarkan insiden kontroversial di sekolah tersebut. Pada siang hari setelah Dzuhur, seorang siswa terlibat adu mulut dengan rekan sekelasnya, menggunakan kata-kata Kotor yang melibatkan orangtua.”Katanya.

Anak tersebut melaporkan kejadian ini kepada guru, menangis, dan rekan-rekannya juga melapor kepada guru. Meskipun siswa mengakui ucapannya yang tidak pantas, guru dengan inisial Pak DR mengambil tindakan fisik yang kontroversial dengan menjentikkan jari ke kening anak tersebut.”Terangnya.

Menurut Rahmiati, tindakan ini mengakibatkan bengkak di kening anak tersebut. Meskipun pihak sekolah memberikan perawatan dengan memberikan obat, orang tua siswa kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi. Yayasan sekolah telah mencoba meminta maaf dan bertanggung jawab, tetapi orang tua korban menolak mediasi.”Ujarnya.

Meskipun kondisi fisik siswa tersebut sudah membaik, pihak sekolah meminta bantuan wartawan untuk memberikan perspektif yang adil. Mereka menyoroti kontribusi sekolah sebagai lembaga pendidikan agama yang memberikan pendidikan gratis kepada anak yatim. Walaupun kejadian ini mengejutkan, mereka berharap wartawan dapat memberikan pemahaman yang lebih luas terkait insiden ini dan tidak di beritakan di media.Mohon bantuannya. Ini juga berkaitan dengan Madrasah kami. Atas kebijakan bapak, saya ucapkan terimakasih ,”Pintanya.(Mk/Ismail)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed