by

Inkubator Bisnis secara Kolaboratif mendukung peran strategis UMKM dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi secara inklusif

SAMBAS, Media Kalbar – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Sambas  Samekto Hadi Suseno menyatakan bahwa Inkubator Bisnis secara Kolaboratif mendukung pengentasan kemiskinan di Kabupaten Sambas. Hal ini disampaikan sesaat setelah secara resmi Pjs. Bupati Sambas Dra. Marlyna Almuthahar, M.Si. me-Launching Strategi Pengembangan UMKM melalui “Kubis Laris Manis” (Inkubator Bisnis secara Kolaboratif untuk Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Sambas). Senin,18 November 2024.

 

Samekto Hadi Suseno selaku Project Leader menggagas : “Strategi Pengembangan UMKM melalui Kubis Laris Manis di Kabupaten Sambas”, sebagai inisiasi proyek perubahan untuk aktualisasi program Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II dan jembatan perbaikan kinerja organisasi dalam menjawab tantangan permasalahan daerah.

 

Strategi ini digagas karena melihat kondisi UMKM di Kabupaten Sambas. Secara makro UMKM memiliki peranan yang penting dan strategis dalam perekonomian daerah. UMKM memiliki peran strategis dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendukung pertumbuhan ekonomi secara inklusif. UMKM menjadi tulang punggung perekonomian dan daya saingnya menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan meningkatkan daya saing, UMKM dapat menciptakan dampak positif yang luas bagi perekonomian. UMKM memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam mengurangi tingkat kemiskinan. Namun, meskipun kontribusinya yang besar, UMKM sering kali menghadapi tantangan besar dalam mengembangkan usahanya, tidak terkecuali di Kabupaten Sambas.

 

Kabupaten Sambas sebagai wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia, menawarkan banyak potensi ekonomi yang dapat diperluas dan dikembangkan. Jumlah UMKM di Kabupaten Sambas terus bertambah, namun bertambahnya UMKM ini tidak disertai dengan tingginya kenaikan usaha, dan masih terkendala dengan produktivitas dan daya saing produk. Akses pasar dan permodalan juga menjadi kendala bagi UMKM untuk berkembang.

 

Pemerintah perlu terus mendorong pengembangan UMKM dengan memberikan berbagai fasilitas dan dukungan, seperti pelatihan, permodalan, dan akses pasar. Sebagai upaya pencapaian hal ini dan sejalan dengan  Visi Pembangunan Kabupaten Sambas Tahun 2021-2026 yaitu “Terwujudnya Sambas Yang Beriman, Kemandirian, Maju, Dan Berkelanjutan” melalui misi meningkatkan kemandirian ekonomi daerah melalui pengembangan potensi unggulan lokal dan investasi serta meningkatkan pendapatan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja dan perluasan kesempatan kerja.

 

Oleh karena itu, diperlukan strategi yang terintegrasi untuk mendorong pertumbuhan kewirausahaan ini, yaitu melalui inkubator bisnis. Berbeda dengan training, pelatihan atau workshop yang durasinya relatif pendek dan tanpa disertai tindak lanjut berupa pendampingan, inkubasi bisnis lebih menjamin keberhasilan program karena memberikan proses pendampingan yang intensif. Inkubator bisnis tujuannya melahirkan wirausaha baru, menciptakan lapangan kerja dan penggerak perekonomian di daerah.

 

Tentu saja dalam mengembangkan UMKM harus memperoleh dukungan dari semua pihak, dalam hal ini keterlibatan seluruh stakeholder pentahelix yaitu Pemerintah, Akademisi, Dunia Usaha, Media Massa dan Masyarakat  menjadi kunci untuk menjawabnya. (Rai)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed