Pontianak, Media Kalbar
MENJELANG perhelatan Konferensi Wilayah (Konferwil) ke – VIII Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Kalimantan Barat, akan digelar pada 25-26 Juni 2022. Bursa calon Ketua Tanfidziyah organisasi Islam terbesar ini terus menggelinding.
Salah satu figur kuat untuk memimpin PWNU Kalbar ini, adalah KH Drs Muhammad Ghozali M Si yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Agropolitan Nurul Ma’arif Sintang.
Sejak lahir darah NU telah mengalir dalam raga KH Drs Muhammad Ghozali M Si.
Kepada awak media ini, pria yang dikenal dekat dengan berbagai kalangan ini mengungkapkan pertimbangan dirinya menerima dorongan dan dukungan dari sejumlah pihak untuk maju dalam bursa pencalonan Ketua PWNU Kalbar.
Menurut Ghozali, dirinya merupakan alumni ponpes Al-Hikmah Purwo Asri Kediri bernasabkan Ponpes Tebu Ireng. Kemudian alumni Ponpes Al-falah, Sambirobiyong, Baron Nganjuk bernasabkan Ponpes Nirboyo.
“Tentunya sebagai santri kami ikut mengabdi. Dan harus ikut membesarkan NU karena ingin diaku sebagai santri Mbah Kyai Hasyim Asy’ari. Selain itu, kami telah berkiprah ikut membesarkan NU di Kabupaten Sintang dari tahun 1994 hingga 2010, selama 16 tahun,” ungkapnya.
Ditambahkan, dirinya ingin menata NU se Kalbar menjadi lebih besar, bukan hanya dipermukaan saja. Namun, besar hingga ke tingkat ranting.
” Keinginan saya untuk menata NU Kalbar ini, jadi tidak hanya besa dipermukaan. Tapi besar hingga tingkat ranting,” jelasnya.
Selanjutnya kata Ghozali ingin melaksanakan pemetaan potensi yang ada pada warga, apakah itu birokrat, pengusaha, politisi. Tentunya dengan adanya potensi yang dipetakan, maka bisa mendorong dan mengantarkan kader meraih karier dengan sesuai dengan bakat dan minatnya.
“Dalam pemetaan SDM, kami ingin pengurus cabang, bisa memiliki ponpes atau pendidikan formal tentunya dibawah koordinasi PWNU,” jelasnya.
Sementara, hendaknya ada pemetaan potensi ekonomi, sehingga pengurus cabang (PCNU) memiliki sumber daya ekonomi, bisa dijadikan media untuk berkontribusi, kemudian program bisa berjalan, karena ada dana yang yang dikembangkan.
” Nah, untuk pengembangan sosial, bagaimana putra-putri NU berprofesi dokter bisa berkembang pada bidang kesehatan. Tentunya dengan adanya Rumah Ssakit Islam NU,”cetusnya.
Kemudian kata Ghozali, penguatan organisasi perlu sesuai dengan apa yang telah digariskan PBNU. Bahwa kegiatan perlu diteruskan, pelaksanaan bisa dilaksanakan ke berbagai tingkatan, dengan demikian akan menjadi organisasi yang membawa kemaslahatan bagi umat.
Atas pertimbangan ini, dirinya mencalonkan diri pada bursa Ketua PWNU Kalbar dalam Konferwil ke-VIII
“Saya memohon dukungan semua pihak atas pencalonan diri saya. Untuk yang adanya kesamaan visi dan misi, hendaknya turut mendukung atas pencalonan diri saya,” ucapnya. (**/amd)
Comment