by

Kebutuhan Air bersih di Kabupaten Sambas Sangat Besar, Dirut PDAM : Keterbatasan Jaringan Instalasi Pengolahan

Sambas, Media Kalbar –

Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Muare Ulakan/ PDAM Kabupaten Sambas, Arpandi, SP menyampaikan terkait dengan kuota kebutuhan air di Kabupaten Sambas ini berdasarkan tabel kebutuhan, sangat besar baik itu dari sisi kebutuhan irigasi kebutuhan air minum dan air bersih. akan tetapi menurutnya bahwa ada kekurangan dan kelemahan terkait dengan Instalasi Pengolahan (IPA) dan Jaringan ini masih sangat terbatas dan belum merata.

“Kami di PDAM Kabupaten Sambas ini mengambil subsektor perpipaan perkotaan yang mengambil kuota air perpipaan perkotaan yang dialirkan melalui instalasi pengolahan air, yang kemudian disalurkan kepada pelanggan.”ujarnya, Kamis (29/9/2022)

Arpandi juga menyampaikan bahwa pada saat ini dengan program-program yang diluncurkan oleh Bapak Bupati Sambas H. Satono dan wakil Bupati Sambas Bapak Fahrur Rofi dengan program unggulan Pasminumas, hal ini sangat memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan PDAM atau Perumda Air Minum Tirta Muare Ulakan sambas.

“Secara khusus dengan program DAK maupu DAU perluasan jaringan dan penambahan sambungan rumah (SR) baru dengan program berbasis MBR, kami amati dalam proses berjalan di 2 tahun terakhir ini di 2021-2022 penambahan sambungan baru PDAM ini kurang lebih 800- sampai 1000 lebih setiap tahunnya sehingga capaianya kalau dimulai dari sejak saya masuk 2020 itu 9.000-an sambungan rumah sekarang sudah mencapai 11.299 per Agustus 2022 artinya peningkatannya cukup signifikan.”ujarnya

Arpandi menjelaskan bahwa kedepannya pihaknya akan mengevaluasi kembali nanti di akhir tahun 2022. Dia juga menyampaikan bahwa akan ada menambah paling tidak 1000 lebih sambungan baru,baik melalui program MBR atau reguler dari PDAM sendiri.

“Hingga kalau kita evaluasi dari tahun ke tahun peningkatan cakupan layanan PDAM itu semakin meningkat kalau di tahun 2020 ketika saya masuk itu 9,69%.” jelasnya

“Sekarang sudah masuk di angka 11,17% di tahun 2021, dan di tahun 2022 ini semakin meningkat paling tidak di angka 12 atau 13% paling tidak seperti itu” jelasnya lagi.

Untuk sumber air baku lanjutnya lagi Arpandi juga mengungkapkan “Bahwa sumber air untuk Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Muare Ulakan ini diambil dari 6 wilayah di kabupaten Sambas.

“Kalau sumber air untuk PDAM ini khususnya kita ambil dari air permukaan sumber dari sungai dan danau serta air gunung dengan 6 wilayah utama yaitu yang pertama dari gayung bersambut sumber airnya Sungai gayung bersambut kemudian pemangkat itu bersumber dari sungai pelanjau, kemudian semparuk, tebas dan sebawi itu bersumber dari Danau Sebedang, dan untuk Sambas sendiri itu bersumber dari Sungai Sambas besar dan Riam pencarik Sajingan. Kemudian di daerah Sakura dan daerah sajingan sendiri itu bersumber dari air sungai pedade dan air sajingan.”ungkapnya

Dirinya juga mengatakan untuk kuota air di Kabupaten Sambas cukup besar sebenarnya untuk air baku, akan tetapi dirinya menyampaikan bahwa ada kekurangan dan kelemahan terkait dengan Instalasi Pengolahan (IPA) dan Jaringan ini masih sangat terbatas dan belum merata.

“Selain pipanisasi utama berumur tua, IPA atau Instalasi Pengolahan yang juga sudah cukup berumur tua, sudah berumur sekitar 30-40 tahun. Dari Kondisi ini program peremajaan Pipa dan Penambahan dan Rehab IPA menjadi prioritas, pengembangan jaringan ke depan juga menjadi program utama bagi kita untuk kita laksanakan, selanjutnya kualitas air pelanggan Kualitas, kapasitas, Kontinuitas dan keterjangkauan juga menjadi tantangan untuk meningkatkan cakupan layanan “jelasnya

Dirinya juga menjelaskan bahwa kalau terkait kerisis air dalam konteks, kebutuhan air bersih bisa saja terjadi, apabila kita tidak memenej dan mengelola sumber air baku dengan baik. Lanjutnya lagi dirinya mengatakan ketika kita tidak menjaga kelestarian sumber air baku dari perusakan dan pencemaran, yang terjadi adalah bisa saja kuantitas dan kualitas terpenuhi akan tetapi tapi dengan kondisi yang sangat terbatas.

“Artinya sumber air baku bersumber dari air sungai atau danau dengan perusakan dan pencemaran lingkungan di situ ini yang kemudian kita khawatirkan, ini yang di maksud salah satu bentuk krisis air tadi.” katanya

“Tapi kalau kemudian pengolahan itu dilakukan secara baik secara optimal melalui instalasi yang baik pula maka untuk memenuhi kuota kebutuhan akan tertutupi.”katanya lagi

Kedepan Arpandi berharap perlu dukungan dari pemerintah daerah baik itu Kabupaten, Provinsi sampai ke Pusat terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana air bersih ini menjadi harapan kami dari Perumda Trita Muara Ulakan Sambas.

“Dalam bentuk instalasi pengolahan (IPA) kemudian dalam bentuk jaringan dan dalam hal pembinaan dan bimbingan-bimbingan teknis, ini yang kemudian kita butuhkan.”ujarnya

“Sehingga ke depan pengolahan dan pelayanan kita akan semakin baik, SDM kita semakin berkualitas sehingga air yang kita hasilkan juga akan semakin memenuhi aspek kualitas, kuantitas dan kontiyuitasnya.”jelasnya

Selain itu juga, Arpandi berharap ke depan ada investasi-investasi dari pihak-pihak lain selain dari pemerintah untuk bisa bekerja sama dengan kita semua sehingga ini bisa bermanfaat lebih besar untuk masyarakat dan daerah khususnya dalam peningkatan PAD.”ujarnya

Arpandi juga menyampaikan untuk kapasitas air baku untuk air bersih di Kabupaten Sambas saat ini dalam posisi mencukupi.

“Akan tetapi untuk jangka waktu 1 sampai 2 tahun ke depan ini kita harus ada antisipasi dalam proses pengelolaannya. Jangan sampai kemudian hari 5 sampai 10 tahun ke depan itu menjadi krisis jika kita tidak kelola dengan baik potensi yang ada.”,jelasnya ( Rai )

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed