by

Keraton Paku Negara Tayan Gelar Ritual ‘Mande Bedel’ dan Perang Ketupat

Sanggau, Media Kalbar

Keraton Paku Negara Tayan kembali yang menggelar festival budaya tahunan yang meriah, meliputi ritual adat “Mande’ Bedel’ Keraja” dan tradisi unik “Perang Ketupat”. Kegiatan yang bertujuan melestarikan warisan leluhur ini dilaksanakan di kompleks keraton di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, pada Rabu (29/10/2025).

Acara ini dihadiri langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H., dan Bupati Sanggau, Drs. Yohanes Ontot, M.Si., Dandim 1204/Sanggau beserta ratusan masyarakat yang antusias menyaksikan.

Selesai ritual, suasana semakin semarak dengan dimulainya “Perang Ketupat”. Peserta di atas kapal saling melempar ketupat dengan masyarakat yang telah menunggu di tepian sungai, menciptakan momen kebersamaan yang penuh suka cita.

Raja Keraton Pakunegara Tayan XIV, Gusti Yusri, S.H., dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran seluruh undangan dan dukungan semua pihak. “Perayaan budaya lempar ketupat dari air ke darat ini merupakan budaya kerajaan Tayan yang selalu kami laksanakan setiap tahun sebagai warisan bersama,” ujarnya.

Gubernur Kalbar, Drs. H. Ria Norsan, yang membuka acara secara resmi, menyatakan apresiasi penuh pemerintah provinsi terhadap pelestarian kebudayaan.

“Kegiatan ini sangat kita banggakan. Ini adalah warisan leluhur yang harus kita wariskan dari generasi ke generasi. Pemerintah Kalimantan Barat mendukung penuh segala kegiatan kebudayaan yang positif, tanpa membedakan suku ataupun ras,” kata Gubernur Norsan. Pembukaan ditandai secara simbolis dengan pelepasan burung merpati.

Dukungan senada disampaikan Bupati Sanggau, Drs. Yohanes Ontot. Ia menekankan bahwa budaya adalah kekayaan bersama yang harus dijaga agar tidak hilang ditelan zaman.

“Pemerintah daerah sangat mendukung seluruh budaya yang ada di Kabupaten Sanggau. Festival ini kita harapkan juga dapat menghasilkan seniman-seniman baru yang membawa nama baik Sanggau,” tutur Ontot.

Tradisi “Mande Bedel” ini tidak hanya sebagai atraksi budaya, tetapi juga memiliki makna mendalam sebagai ritual tolak bala dan permohonan keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan ini juga menjadi sarana penting untuk mempererat tali silaturahmi dan kerukunan antarwarga.

Acara yang berlangsung khidmat dan meriah ini turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kalbar dan Sanggau, perwakilan Kodaeral XII, Dandim 1204/Sanggau, perwakilan PT. Antam dan PT. Ica, para Camat, Majelis Kerajaan se-Kalbar, serta tokoh agama dan masyarakat. (*/MK)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed