by

Langkah Berani Yohanes: Dari Pena Jurnalis Kedunia Hukum.

Kubu Raya, Media Kalbar

Siapa sangka, dari sebuah kampung kecil bernama Jabeng, Kabupaten Landak, lahir sosok inspiratif bernama Yohanes. Putra bungsu dari keluarga petani ini berhasil membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih mimpi besar.

Lahir pada 1 Februari 1985, Yohanes tumbuh di tengah kesederhanaan. Namun semangat belajarnya tak pernah padam.
Ia menuntaskan pendidikan Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Universitas Teologi Injili Arastamar (SETIA) Ngabang pada 2017.
Tidak berhenti di sana, ia kembali melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi Negeri Universitas Terbuka (UT) Pontianak hingga berhasil meraih gelar Sarjana Hukum (S.H) pada 2025

Puncak perjalanan panjang itu dirayakan pada Sabtu, 23 Agustus 2025, saat Yohanes resmi diwisuda di Qubu Resort, Kubu Raya Kalimantan Barat.
Suasana penuh haru menyelimuti momen tersebut, terutama bagi keluarga dan sahabat yang selama ini menjadi penyemangatnya.

Selain berprestasi di dunia akademik, Yohanes juga dikenal sebagai jurnalis.
Ia telah menekuni dunia wartawan sejak 2010 dan bahkan mendirikan medianya sendiri pada 2017. Kini, dengan bekal ilmu hukum, Yohanes bergabung sebagai Paralegal di Dewan Pergerakan Advokat Republik Indonesia (DePA-RI), di bawah naungan kantor hukum Dr. Dwi Joko Prihanto, S.H., M.H di Pontianak.

Dalam wawancara usai wisuda, Yohanes menuturkan cita-citanya:

“Saya ingin terus mengembangkan ilmu hukum yang saya pelajari. Kedepannya saya ingin menjadi advokat agar bisa membantu masyarakat kecil yang kesulitan menghadapi persoalan hukum,” ujarnya penuh semangat.

Dr. Dwi Joko Prihanto turut memberi dukungan penuh:

“Paralegal memang punya keterbatasan, tapi dengan semangat yang dimiliki Yohanes, saya yakin ia bisa melangkah menjadi advokat di masa depan.”

Kini Yohanes bukan hanya seorang jurnalis dan paralegal, tetapi juga seorang suami sekaligus ayah tiga anak. Ia berpesan bahwa usia bukanlah alasan untuk berhenti belajar.

“Jangan takut karena usia. Rintangan pasti ada, jangan menyerah. Jika ada niat, Tuhan pasti campur tangan dan mimpi akan menjadi nyata,” pesannya.

Kisah Yohanes menjadi bukti nyata bahwa dari kampung kecil sekalipun, lahir harapan besar. Dari Kampung Jabeng menuju panggung wisuda, langkah Yohanes kini terus berlanjut menuju cita-citanya sebagai advokat pembela masyarakat kecil. (*/Amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed