Kubu Raya, Media Kalbar
Terkait dengan pemberitaan yang beredar di salah satu media mengenai dugaan intimidasi terhadap wartawan yang meliput proyek pengaman abrasi pantai di Desa Kuala Karang, Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, Ketua DPW Lembaga Anti Korupsi Indonesia (Legatisi), Eddy Ruslan, Minggu (22/12/2024) angkat bicara dengan keras. “Kami sangat prihatin dengan adanya dugaan intimidasi terhadap wartawan yang seharusnya menjalankan tugas jurnalistiknya. Tindakan semacam ini tidak dapat dibenarkan dan harus segera dihentikan,” ujar Eddy Ruslan dalam konferensi persnya.
Menurut Eddy, dugaan intimidasi terhadap media hanya akan memperburuk citra proyek yang sudah terindikasi kuat terlibat dalam penyelewengan anggaran negara. “Kami menduga adanya penyimpangan dana dalam proyek pengaman abrasi pantai yang menelan anggaran puluhan miliar rupiah, dan seharusnya memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Namun kenyataannya, proyek ini terkesan tidak memberikan hasil yang diharapkan,” tegas Eddy.
Legatisi mendesak agar pihak berwenang, termasuk Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Aparat Penegak Hukum (APH), segera melakukan audit menyeluruh terhadap penggunaan anggaran proyek ini. “Kami menduga kuat ada kerugian negara yang melibatkan unsur korupsi. Proyek ini menggunakan uang negara, tetapi sudah lama tidak ada manfaat yang dirasakan masyarakat,” tambah Eddy Ruslan.
Eddy juga meminta agar informasi terkait dugaan penyimpangan ini ditindaklanjuti dengan serius oleh pihak berwenang, dan jika terbukti ada tindakan melawan hukum, maka harus ada tindakan yang tegas. “Penyimpangan dalam proyek-proyek besar seperti ini hanya akan merugikan negara dan masyarakat. Kami mendesak agar audit dilakukan segera untuk mengungkap fakta sebenarnya,” jelasnya.
Terkait dengan dugaan intimidasi yang diterima wartawan, Legatisi mengecam keras tindakan tersebut dan meminta agar kasus ini diselidiki dengan seksama. “Jurnalis memiliki peran penting dalam mengawasi jalannya proyek-proyek yang menggunakan dana publik. Menghalangi tugas mereka hanya akan menciptakan atmosfer ketakutan dan ketidaktransparanan,” kata Eddy Ruslan.
Dengan adanya dugaan korupsi dan intimidasi ini, Legatisi berharap agar masyarakat tidak menjadi korban dari ketidaktransparanan pengelolaan anggaran negara. “Kami mendesak agar pihak-pihak yang bertanggung jawab segera ditindak, demi kepentingan rakyat dan keadilan,” pungkas Eddy Ruslan.(Mk/Ismail)
Comment