Sambas, Media Kalbar –
Pembangunan di sektor perikanan dan kelautan di Kabupaten Sambas merupakan salah satu penyumbang bergeraknya perekonomian secara nasional.
Gerak pembangunan secara rill dilakukan oleh pelaku perikanan seperti nelayan kecil, pembudidaya ikan kecil, pengolah dan pemasar ikan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perikanan Perternakan dan Kesehatan Hewan (DPPKH) Kabupaten Sambas, dr Ganjar Eko Prabowo, dalam sambutannya ia mengatakan bahwa Pembangunan dilakukan dengan menyumbang sector perekonomian dan pemenuhan gizi dan protein bagi masyarakat Kabupaten Sambas, khususnya masyarakat pesisir.
“Secara geografi, Kabupaten Sambas berbatasan langsung dengan Laut Natuna Utara dan terdapat 7 kecamatan pesisir diantaranya Kecamatan Selakau, Kecamatan Salatiga, Kecamatan Pemangkat, Kecamatan Jawai Selatan, Kecamatan Jawai, KecamatanTangaran dan Kecamatan Paloh.”terangnya Rabu, 22 Juni 2022, saat pembukaan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Tahun 2022, di Desa Sebubus, Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas Kalimantan Barat
“Dengan mendiami pesisir pantai, tentunya masyaraakat Kabupaten Sambas sudah sangat “akrab” dengan kondisi cuaca atau iklim yang ekstrim dari pasang rob, angin kencang, intruksi air laut serta gelombang tinggi.”jelasnya lagi
dr. Ganjar juga menyampaikan bahwa kondisi cuaca dan iklim yang ekstrim di pesisir pantai, tentu menjadi perhatian kita bersama agar hal ini dapat diwaspadai dan dilakukan mitigasi.
“Disektor aktifitas perikanan ada beberapa permasalah anter kait halini, seperti kesulitan nelayan tangkap saat akan menangkap ikan dimana kondisi selalu berubah.”ujarnya
Dalam rangka peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya Nelayan tentang pemanfaatan informasi cuaca dan iklim laut untuk mendukung kegiatan sektor perikanan dan keselamatan Nelayan di laut, Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak mendapatkan penugasan dari BMKG Pusat untuk menyelenggarakan kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Tahun 2022 Propinsi Kalimantan Barat. ( Ray )
Comment