by

Pasca Pengrebekan, Aktivitas Peti Di Kecamatan Tumbang Titi Makin Marak

Ketapang, Media Kalbar

Terkait pemberitaan Pertambangan Tanpa Izin (PETI) semakin marak di Desa Segar Wangi Kecamatan Tumbang Titi menimbulkan kerugian pajak daerah hingga dampak negatif untuk lingkungan hidup.

Aktivitas Peti makin menjadi-jadi dan terang-terangan melakukan kegiatan tambang ilegal karena merasa aman setelah berapa minggu lalu para pekerja diamankan pihak Polda Kalbar.

Investigasi awak media yang turun ke lapangan menemui salah satu pengurus inisial ED menyatakan bahwa ada satu orang pemodal besar di Kabupaten Ketapang bernama inisial Ah yang juga ikut Andil dalam aktivitas kegiatan lokasi PETI di Desa Segar Wangi Kecamatan Tumbang Titi Kabupaten Ketapang.

Di lokasi PETI tersebut ada beberapa pekerja menjelaskan inisial ED untuk menghendel keamanan dilokasi PETI tersebut, sehingga keberadaan di lokasi tersebut menjadi aman ketika melakukan kegiatan menambang/PETI.

ED menambahkan bahwa kemarin sempat di demo warga dilokasi tambang, namun sudah diselesaikan dan ada kesepakatan dengan pengusaha Ah saat warga yang demo di undang ketemuan di Ketapang. Bos Ah yang membereskannya,”ungkapnya ED kepada tim media saat di konfirmasi (17/03/24).

Anehnya’ tapi ternyata di lapangan masih marak aktivitas kegiatan tambang ilegal seakan tidak mengindahkan stepmen Kapolda Kalbar seolah-olah para perkerja tambang peti kebal hukum.

Kapolda Kalbar Irjen Pol Pipit Rismanto menyebutkan bahwa dalam pertambangan emas tanpa ijin atau PETI yang ada di Kalbar banyak yang diindikasikan terlibat, tidak mengecualikan toko-toko emas yang ada di Kalbar sebagai penampung, kalau pembuktian terbalik, dari mana mereka dapat emasnya?

Hal itu disebutkan Kapolda saat menjadi Narasumber pada Seminar Nasional Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) Provinsi Kalimantan di Gedung Convention Center UPB Pontianak” Kutip (9/3) salah satu mediakalbar.

Awak media menghubungi Ah diduga terkait menghendel lokasi Peti didesa segar wangi menjelaskan,” Itu tidak benar pak”, melalui WhatsApp (19/3). Dan Awak media berupaya menghubungi Humas Polda Kalbar sampai saat ini belum ada jawaban hingga berita ini diterbitkan.*##(Tim)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed