by

Pemuda Katolik Komda Kalbar Dilantik, Gubernur Ajak Ambil Peran Peningkatan IPM

Pontianak, Media Kalbar

Pengurus Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Kalimantan Barat periode 2025-2028 resmi dilantik. Pelantikan berlangsung di Pendopo Gubernur Kalbar, Sabtu (9/8).

Kegiatan yang dirangkai dengan Rakerda ini dihadiri langsung oleh Gubernur Kalbar, H. Ria Norsan, Anggota DPR RI Adrianus Asia Sidot, Ketua DPRD Kalbar Aloysius, Forkopimda Kalbar,Uskup Agung Pontianak, Ketua Umum Pemuda Katolik, Sekjen dan jajaran Waketum serta Pengurus dan undangan lainnya.

Momen ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi organisasi kepemudaan dengan pemerintah dalam mewujudkan program yang konkret bagi masyarakat.

Gubernur Kalbar Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H. menyatakan dukungan penuh terhadap kepengurusan baru, berharap Pemuda Katolik mampu menjadi mitra strategis dalam pembangunan daerah.

Dikatakan Gubernur bahwa peran Pemuda Katolik bidang pendidikan untuk peningkatan SDM guna meningkatkan IPM Kalbar yang masih rendah.

Ketua Umun Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma menyampaikan, organisasi ini harus selalu menampilkan wajah Gereja secara positif, baik melalui kontribusi dalam pembangunan maupun keberpihakan pada masyarakat kecil. “Kritik harus disertai solusi. Dimanapun berada, Pemuda Katolik membawa nama Gereja, sehingga harus mengedepankan integritas dan kontribusi nyata,” tandasnya.

Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus menekankan program yang bisa bermanfaat untuk orang banyak.

Ketua Pemuda Katolik Komda Kalbar, Hibertus Vincensius Wake, menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Kalbar yang memfasilitasi pelantikan. Ia menegaskan komitmen organisasi untuk mengawal pemerintahan hingga akhir masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur. Program prioritas meliputi pemberdayaan perempuan, advokasi, pelatihan kebencanaan, serta implementasi kerja sama dengan sejumlah kementerian.

Ketua Panitia Pelantikan, Leonard Nova Cristi, menegaskan kehadiran Gubernur dan Uskup menjadi bukti bahwa Pemuda Katolik diperhitungkan dalam pembangunan daerah. Namun, ia mengingatkan agar pengurus baru tidak berhenti pada seremonial semata.

“Program Pemuda Katolik Kalbar harus konkret, terukur, dan langsung dirasakan masyarakat, bukan sekadar kegiatan karitatif. Tugas kami mengawal program pemerintah, memberi masukan, mengkritik jika perlu, dan memastikan manfaatnya sampai ke masyarakat,” ujarnya.

Menurut Leonard, kehadiran Gubernur membuka pintu komunikasi langsung antara Pemuda Katolik dan pemerintah. “Biasanya organisasi kepemudaan menyampaikan masukan lewat aksi di jalan. Sekarang kita punya jalur resmi untuk berkoordinasi, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” tambahnya.

Pelantikan ini diharapkan menjadi momentum penguatan peran Pemuda Katolik Kalbar sebagai garda terdepan pengawal pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. (Amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed