by

PERHAPI Kalbar Siap Jembatani Persoalan Tambang Dengan Pemerintah

Pontianak, Media Kalbar

Pengurus Persatuan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) Kalimantan Barat periode 2024-2027 resmi dilantik pada hari Sabtu (9/3) di Convention Center UPB Pontianak, semua pihak menaruh harapan agar organisasi ini bisa memberikan solusi dan bersinergi dengan pemerintah dalam mengatasi masalah pertambangan di Kalbar.

Salah satunya disampaikan oleh PJ Gubernur Kalbar, dr. Harisson, M.Kes., melalui Asisten II Setda Kalbar Ignasius IK bahwa berharap PERHAPI bisa bermitra dan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam membangun pertambangan yang ada di Kalbar. Dimana saat ini usaha ekspor hasil tambang di Kalbar menurun imbas dari kebijakan pemerintah untuk tidak mengekspor bahan mentah, solusinya adalah membangun smelter untuk hilirisasi tambang sehingga bisa di Ekspor.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalbar, Adi Yani menyampaikan banyaknya regulasi berubah terkait pertambangan setelah Undang-Undang CK, perizinan tambang bukan hanya adanya dokumen Amdal, tapi juga ada Pertek terkait Limbah, air, emisi, tanah, tentang lalu lintas, dimana ini lintas sektor yang justru memperlama keluarnya ijin pertambangan. Daerah hanya melaksanakan yang itu semua diatur oleh pemerintah pusat.

Ketua Umum PERHAPI, Rizal Kasli mengatakan ada sejumlah kendala terhadap regulasi pertambangan yang dihadapi pelaku usaha. Kendala tersebut mencakup lingkungan hidup, perdagangan, keuangan dan perpajakan.

“Salah satunya adalah Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk perusahaan mineral dan batu bara. Seperti ada perusahaan yang kurang lengkap datanya, seperti data eksplorasi yang kurang, maupun PNBP tertunggak atau tidak bayar,” ujarnya.

Ketua Perhapi Kalbar, Abdul Haris Fakhmi, memastikan komitmen pihaknya dalam menjembatani semua persoalan yang berkaitan pertambangan.

“Termasuk regulasi-regulasi, perlu disinkronisasikan dengan program pembangunan provinsi Kalbar. Kami berkomitmen menyelaraskan kebutuhan sektor pertambangan yang kini kian mengarah ke hilirisasi.” Katanya.

“Kami juga berkomitmen agar industrialisasi atau hilirisasi di bidang mineral terutama bauksit menjadi alumina. Tidak hanya alumina, kita juga berharap di industri aluminium,” imbuhnya.

Fakhmi juga menyampaikan bahwa banyak tambang-tambang di Kalbar asa di kawasan hutan atau konservasi yang perlu segera dicarikan solusi untuk bisa di eksplorasi. (Amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed