KUBU RAYA, Media Kalbar
Hampir seluruh desa di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengalami kerusakan infrastruktur pintu air yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Kondisi ini berdampak serius terhadap kehidupan masyarakat, khususnya di sektor pertanian, perkebunan, serta keselamatan warga.
Akibat kerusakan tersebut, ratusan hektar lahan pertanian dan perkebunan tidak dapat difungsikan secara optimal. Para petani pun terpaksa menelantarkan lahannya karena tidak mampu mengendalikan aliran air yang masuk dan keluar dari area pertanian mereka.
“Kerusakan ini sudah lama terjadi. Kami sudah tak bisa lagi mengolah sawah. Air asin dari laut masuk saat pasang, tanaman mati. Kalau hujan deras, lahan banjir dan rumah terendam,” ungkap salah seorang warga Dusun Merpati yang enggan disebutkan namanya.
Pantauan media pada Sabtu (12/4/2025) menunjukkan kondisi cukup parah di sejumlah titik, di antaranya Dusun Merpati Desa Sungai Kakap, Desa Sungai Belidak, Desa Sungai Itik, Desa Tanjung Saleh, Desa Jeruju Besar, dan Desa Sungai Rengas.
Selain merusak sektor pertanian, jebolnya pintu air juga berdampak langsung pada keselamatan warga. Saat air laut pasang, air asin masuk ke lahan-lahan produktif dan merusak tanaman. Sementara saat musim hujan, air hujan mudah meluap dan membanjiri permukiman warga. Akses jalan pun terganggu, bahkan tak jarang warga harus berjaga malam karena khawatir banjir mendadak.
“Ini bukan lagi soal pertanian, tapi soal keselamatan jiwa kami. Kami minta perhatian serius dari pemerintah. Jangan tunggu ada korban dulu baru bertindak,” tegas warga Dusun Merpati.
Masyarakat Kecamatan Sungai Kakap berharap pemerintah segera turun tangan memperbaiki infrastruktur pintu air yang rusak. Langkah ini dinilai mendesak guna menyelamatkan lahan pertanian, menjaga roda perekonomian masyarakat yang mayoritas menggantungkan hidup dari sektor pertanian dan perkebunan, serta menjamin keselamatan warga dari potensi bencana banjir.
(MK/Ismail)
Comment