Sintang, Media Kalbar
Mendapat laporan dari masyarakat terkait Pengerjaan proyek pembangunan perkuatan tebing sungai Kapuas /sungai Melawi, Kabupaten Sintang yang terletak ditepian sungai ana belum beres dan banyak kejanggalan, PW GNPK-RI Kalbar terjun langsung kelokasi.
Disamakan oleh Ellysius Aidy bahwa pagu dana proyek tersebut Rp.24.500.000.000 bersumber APBN tahun 2023, waktu 180 hari kerja, pelaksana PT. Gelora Sarana Langgeng serta Konsultan PT. TRIAS ERISKO KONSULTAN KSO CV INTI SARI KARYA, mendapat respon setelah Tim PW GNPK RI Kalbar terjun langsung melihat kondisi pekerjaan tersebut.
“dimana pekerjaan tersebut belum selesai seratus persen dan terlihat para pekerja juga bekerja tidak memakai alat keselamatan kerja sebagai mana peraturan yang berlaku, untuk itu beberapa catatan penting hasil investigasi lapangan oleh PW GNPK RI Kalbar untuk direkomendasikan ke penegak hukum agar ditindak lanjuti, sebagai mana perintah Undang-Undang.” Kata Aidy kepada Media Kalbar/ mediakalbarnews.com, Kamis (28/12).
Menurutnya, banyak hal yang kami temui dilapangan namun tidak bisa kami publikasikan dimedia ini, “pekerjaan yang mestinya masa waktu nya habis kok masih dikerjakan, pekerjaan ini pada kementrian Pekerjaan Umum dan perumahan rakyat Direktorat jenderal Sumber Daya Air Balai wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak SNVT Pelaksana Jaringan Sumber Air Kalimantan I Provinsi Kalimantan Barat, mengenai material pasir kami masih mendalami informasi dari masyarakat oleh sebab itu dalam waktu dekat ini kami akan meminta klarifikasi ke Balai tersebut guna mencocokan hasil temuan kami dilapangan dengan informasi dari balai tersebut, karena bagai mana pun pekerjaan tersebut harus bisa dapat dipertanggung jawabkan.” Terangnya.
Yang lebih anehnya lagi, Kata Aidy, pekerjaan tersebut satu paket dengan jembatan namun sumber dilapangan setelah kita desak baru mau menceritakan detilnya kepada kami perihal jembatan tersebut yang terletak juga ditepian sungai ana, jembatan tersebut untuk aliran parit ke belakang perumahan mata bola Kabupaten Sintang dan tidak ada plang nya.
“kami katakan itu proyek siluman dari gua hantu, nanti kita akan berkonsultasi dengan penegak hukum akan hal ini dihubungi kepala balainya melalui salah satu teman kita, kepala balainya info lagi sibuk berdalih Senin baru bisa dikonfirmasi, terserah lah bagi kami tidak jadi persoalaan yang terpenting kita sudah kelapangan melihat kondisi yang sebenar nya dilapangan, apa yang telah terjadi pekerjaan sangat tidak masuk akal dan berantakan, masa tahun 2023 sudah tutup buku masih ada yang kerja.” Pungkasnya. (Amad)
Comment