by

Seniman Landak Kecewa Festival Naik Dango ke-38 Meninggalkan Kultur dengan Hadirnya DJ

Landak, Media Kalbar

Kegiatan Naik Dango Ke-38 Kabupaten Landak sejatinya sudah tercoreng dengan hadirnya acara musik DJ yang jauh bertolak belakang dengan Budaya Adat Istiadat Suku Dayak saat dilaksanakan festival naik Dango.

Hal tersebut di ungkapkan oleh salah satu Seniman dan Pemerhati Budaya Dayak di Kabupaten Landak, yakni, Joy Peter Damagister, S.Pd. Dirinya mengatakan dalam memeriahkan acara festival Naik Dango ke-38 tersebut bisa di isi dengan acara-acara kebudayaan seperti dendangkan musik-musik Jonggan.

“Suka tidak suka, ya memang Jonggan lah ciri khas musik Budaya kita Budaya Dayak dan sudah di akui, Bukan DJ !!!. Dan banyak Artis-artis Dayak di Kabupaten Landak juga di manfaatkan untuk mengisi Hiburan Naik Dango. Saya pesankan dengan Panitia jangan selalu memikirkan keuntungan terhadap pergelaran Festival Budaya Dayak tersebut, akhirnya ciri khas kita mati jadinya,” ungkap Joy, saat ditemui Selasa, 18 April 2023.

Menanggapi apa yang dikatakan ketua Panitia Pelaksanaan Naik Dango ke 38, bahwa Naik dango festival tidak mengganggu acara sakral ritual naik dango di tanggal 25 – 28. Namun menurut Joy, acara NADA FEST menjadi citra buruk di rangkaian Naik Dango, karena menyangkut agenda kegiatan Naik Dango dengan bertemakan NAIK DANGO FESTIVAL yang dimana tidak mengedepankan kesan ethnik dan warna kebudayaan, namun lebih kepada kebudayaan luar seperti musik DJ, Busana dan Lainnya.

” Yang seperti itu saya anggap sudah merusak citra !!!, dan identitas naik dango yang kita kenal saat ini dimana naik dango itu adalah identik dengan marwah dengan pelestarian yang memperkenalkan baik seni, musik, tarian dan busana tradisional di daerah Kabupaten landak,” ujarnya.

Seharusnya, kata Joy, Panitia tidak boleh mengadakan kegiatan yang agendanya di luar norma Adat dan Budaya Naik Dango, walaupun dengan alasan apapun karena semua sudah bertentangan dan bertolak belakang dengan acara yang akan di buat.

“Saya sangat miris sekali melihatnya, karena rangkaian naik dango festival dengan warna musik dan busana ini tidak sesuai dengan norma atau kreasi kebudayaan dayak dalam acara Festival Budaya Naik Dango ke 38 di Kabupaten Landak. Saya harap ajang seperti ini jangan menjadi ajang coba-coba dalam memeriahkan kegiatan Naik Dango Festival,” tutup Joy. (*/amd)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed