Ketapang, Media Kalbar
Puluhan orang dari kecamatan Kendawangan yang mengatasnamakan Forum Masyarakat Kendawangan Peduli Pendidikan (FMKPP) melaporkan seorang warga kecamatan itu bernama Asmuni alias Lakok ke Polisi.
FMKPP menduga Lakok sebagai orang yang menyuruh ataupun sebagai pemakai ijazah palsu paket A, B dan C untuk kepentingan nyalon dewan.
“Kami sebagai warga Kendawangan merasa malu atas ulah Lakok yang mau jadi pejabat tapi malsukan pendidikan. Maka hari ini kami laporkan dia ke Polisi atas dugaan izajah palsu,” kata korlap FMKPP, perwakilan FMKPP, Jumat 18 Agustus 2023.
Awalnya, pihaknya tidak tahu kalau Lakok mau nyalon dewan menggunakan izajah paket A, B dan C. Walaupun pernah dilihat ada baliho bergambar Lakok terpasang di depan rumahnya.
“Karena yang kami ketahui, Lakok tidak pernah sekolah secara formal sama sekali. Jadi kalau dia mau nyalon dewan, kami bingung bagaimana caranya, Pendidikan tidak jelas,” kata koordinator.
Dari berbagai infornasi, izajah palsu tersebut diperoleh Lakok dengan cara membeli sebesar Rp 7.5 juta melalui beberapa pihak yang diduga disuruh Lakok.
“Kalau membaca berita di berbagai media, Dia (Lakok) melalui Ujang Hamdani, Junai, Deni, Yusransyah dan Matdhori minta buatkan izajah palsu dengan bayar Rp 7.5 juta. Istilahnya izajah nembak buat syarat nyalon dewan,” katanya.
Menurut dia, perbuatan ini berpotensi melawan hukum sehingga perlu ditegakan dan tidak terjadi pengulangan perbuatan oleh oknum berpikir sesaat.
Sebelumnya, dari berbagai berita, Asmuni alias Lakok sudah mendaftar sebagai Bacaleg partai Perindo dari daerah pemilihan Ketapang (6) meliputi Kendawangan dan Singkup.
Tapi, terakhir, KPU Ketapang mencoret nama Lakok dari Daftar Calon Sementara (DCS) karena izajah yang dipakai Belum Memenuhi Syarat (BMS) karena tidak tercatat di daftar nilai hasil ujian dinas Pendidikan Ketapang.
Dalam waktu dekat kami FMKPP akan melaporkan secara resmi ke pihak yg berwajib hal berkenaan dg hal tersebut di atas dalam waktu dekat. (*/amad)
Comment