PONTIANAK, Media Kalbar
Gubernur Kalimantan Barat (Gub Kalbar), H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., mewisuda 255 orang peserta Hafiz dan Hafizah yang terdiri dari hafalan 20 Juz Tahap III (235 peserta) dan 30 Juz Tahap IV (20 peserta) di Pendopo Gubernur Kalbar, Selasa (6/12/2022).
Wisuda Hafiz dan Hafizah ini turut disaksikan secara langsung oleh Ketua LPTQ Provinsi Kalbar, Brigjen (Purn) Drs. Andi Musa , S.H, M.H., Direktur Umum Bank Kalbar, Dedi Syafriadi, S.H., M.M., dan beberapa Kepala Perangkat Daerah Kalbar serta Perwakilan dari masing-masing Pondok Pesantren di wilayah Kalbar.
Seperti yang kita ketahui bahwasanya Gubernur menargetkan untuk hafalan 30 Juz sebanyak 1.000 orang dan hafalan 20 Juz sebanyak 4.000 orang sampai sisa akhir masa jabatan sebagai Gubernur berakhir.
“Insya Allah bisa, karena yang sedang menghafal ini sekitar 3.000 orang lebih dan rata-rata 20 Juz namun saat diuji mereka belum lulus. Sehingga, rata-rata yang menghafal 20 Juz tadi juga sudah hafal 25 Juz, tinggal 5 Juz lagi,” ungkap Sutarmidji.
Selanjutnya, Gubernur juga menargetkan kepada LPTQ untuk dapat mencetak Hafiz dan Hafizah termuda di Kalbar
“Tadi ada yang termuda, yakni penghafal 20 Juz umurnya masih 12 Tahun dan penghafal 30 Juz umurnya masih 14 Tahun. Kedepannya mudah – mudahan busa dibawah 10 Tahun yang hafalan 30 Juz,” ujar H. Sutarmidji.
Selain Mewisuda Para Penghafal Al-Qur’an, kegiatan ini dirangkaikan dengan Pelepasan Jama’ah Umrah Tahap II sebanyak 6 orang oleh Gubernur Kalbar sebagai bentuk apresiasi dari Pemerintah Provinsi Kalbar dalam membangun Desa Mandiri yang berprestasi.
“Desa Mungguk yang jadi percontohan Desa Anti Korupsi yang meraih peringkat 9 Nasional. Tidak semua Desa Mandiri langsung mendapatkan apresiasi tapi harus memenuhi syarat, yakni harus mempunyai BumDes, APBD tidak bermasalah, dan nilai desa harus 0,9 (skor indikator Indeks Desa Membangun terpenuhi),” jelasnya.
Orang nomor satu di Kalbar jni menerangkan untuk Kepala Desa yang Non Muslim namun berprestasi bagi desanya akan tetap diapresiasi oleh Pemerintah Provinsi Kalbar.
“Kalau Kepala Desanya Non Muslim, nanti kita tanya mau kemana tetap kita fasilitasi tetapi dengan nilai standar yang sama (Umrah), yang jelas desanya sudah memenuhi syarat yang ditentukan. Sedangkan untuk tahun depan, desa-desa yang berprestasi akan diberikan apresiasi berbentuk kendaraan roda dua,” tutup pria kelahiran pontianak ini.(adpim/mk)
Comment