Jakarta, Media Kalbar
Badan Advokasi Penyelamat Aset Negara (BAPAN) Kalbar laporkan oknum TNI AD berinisial F ke Inspektorat Jendral Angkatan Darat (ITJENAD) dugaan membekingi penyelewengan solar subsidi di Kabupaten Kapuas Hulu.
“Hari ini kami yang bersangkutan sudah kita laporkan ke ITJENAD, berserta alat bukti termasuk rekaman pemilik SPBU tersebut,” Kata Stevanus Febyan Babaro beberapa hari lalu.
Febyan menambahkan, kebetulan Bapak ITJENAD sedang lakukan ibadah haji, setelah selesai ibadah di tindak lanjuti.
Saat tim mulai menelusuri dugaan praktik penyelewengan solar bersubsidi di Kabupaten Kapuas Hulu. Solar tersebut diduga kuat digunakan untuk mendukung kegiatan pertambangan emas tanpa izin (PETI).
Saat di investigasi dicurigai seorang oknum berinisial JPT yang disebut-sebut memiliki sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Terutama pada SPBU Boyan Tanjung Kapuas Hulu dan SPBU Sungai Besar Kecamatan Bunut Hulu, diduga hanya sebagai kedok untuk memperoleh akses solar subsidi dengan tujuan memasok bahan bakar untuk alat berat di lokasi tambang ilegal miliknya.
Dikutip dari salah satu media online, F saat dihubungi media ini membantah, jika dirinya terlibat bahkan disebutkan membekingi praktek penyimpangan BBM yang dijalani oleh salah satu pengusaha di Kapuas Hulu berinisial Jpt. Terutama pada SPBU 64.787.02 Boyan Tanjung Kapuas Hulu dan SPBU 65.787.006 Sungai Besar Kecamatan Bunut Hulu.
“Saya hanya membantu dalam pendistribusian atau penyaluran BBM itu ke masyarakat agar tidak ribut dan masyarakat mendapatkan BBM secara merata. Bukan berarti saya membekingi SPBU yang ada,” katanya.
Tim investigasi Li Bapan Kalbar menemukan ratusan drum berisi solar di gudang JPT, saat di konfirmasi JPT akui bahwasannya minyak tersebut sebagian digunakannya dan sebagian ia membeli dengan yang lain.
Selanjutnya, JPT menyebut F dikarenakan ia menjadi koordinator SPBU boyan tanjung dan SPBU Sungai Besar Kecamatan Bunut Hulu Kabupaten Kapuas Hulu. (*/MK)
Comment