by

Waspada Penyakit TBC di Sambas Meningkat, Ribuan Pasien Berjuang! Dinkes Lakukan Langkah Darurat

Sambas, Media Kalbar – Tuberkulosis (TBC) masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang signifikan di Kabupaten Sambas. Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, kasus TBC yang ditemukan dan diobati pada tahun 2024 mencapai 1.356 kasus, dengan angka kematian sebanyak 35 orang. Capaian keberhasilan pengobatan atau Treatment Success Rate (TSR) tahun 2023 sebesar 86,99%, masih di bawah target nasional sebesar 90%.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, dr. Ganjar Eko Prabowo, mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama dalam pengendalian TBC adalah rendahnya deteksi kasus di layanan kesehatan dasar seperti puskesmas dan rumah sakit. “Kurangnya investigasi kontak dan belum optimalnya terapi pencegahan bagi keluarga pasien menjadi kendala utama dalam meningkatkan capaian eliminasi TBC,” ujarnya. 19 Januari 2025

Tantangan dan Langkah Strategis

Sebagai upaya menanggulangi penyebaran TBC, pemerintah Kabupaten Sambas telah melakukan berbagai langkah strategis, termasuk:

1. Pembentukan Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis (TP2TB) di tingkat kabupaten untuk mengoordinasikan berbagai program pengendalian TBC.

2. Penerbitan Peraturan Bupati tentang Penanggulangan TBC, sebagai dasar hukum dalam menjalankan kebijakan pengendalian penyakit ini.

3. Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan TBC, yang menjadi panduan strategis dalam pencapaian target eliminasi TBC pada 2030.

Selain itu, pada tahun 2025, Kabupaten Sambas juga menjalin kerja sama dengan SR Yayasan Bina Asri Pontianak, melalui SSR PKBI Sambas, sebagai pelaksana dalam mendukung upaya eliminasi TBC.

Komitmen Menuju Eliminasi TBC 2030

Indonesia masih menjadi negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia setelah India, dengan 1,06 juta kasus per tahun dan 134.000 kematian akibat penyakit ini. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021, pemerintah menargetkan insiden rate (IR) sebesar 65/100.000 penduduk dan angka kematian 6/100.000 penduduk pada 2030.

Untuk mencapai target tersebut, strategi utama yang akan diperkuat di Kabupaten Sambas mencakup:

1. Peningkatan akses layanan kesehatan yang lebih bermutu dan ramah pasien.

2. Optimalisasi program promosi dan pencegahan TBC, termasuk terapi pencegahan bagi kontak serumah dengan pasien.

3. Peningkatan investigasi kontak (IK) dan pengobatan dini di tingkat layanan dasar.

“Dengan kerja sama lintas sektor dan dukungan seluruh elemen masyarakat, kami optimis Kabupaten Sambas dapat berkontribusi dalam pencapaian target eliminasi TBC nasional,” tutup dr. Ganjar.

Pemerintah daerah terus mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap gejala TBC serta segera memeriksakan diri jika mengalami batuk berkepanjangan. Deteksi dini dan pengobatan tepat waktu menjadi kunci utama dalam memutus rantai penularan penyakit ini. (Rai)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed