by

Windy Prihastari dan Ida Nurul Ain Pimpin Penyaluran Bantuan Pangan Untuk 6 ribu KK

Kubu Raya, Media Kalbar

Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Kalimantan Barat (Kalbar),Windy Prihastari didampingi oleh Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kubu Raya, Ida Nurul Ain secara simbolis memimpin penyaluran bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional. Kegiatan ini merupakan bagian dari intervensi pengendalian kerawanan pangan di Provinsi Kalimantan Barat tahun 2024.

Acara ini berlangsung di halaman Kantor Pos Sungai Kakap pada hari Senin(15/7/2024)dihadiri oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Kalimantan Barat, OPD Kabupaten Kubu Raya, Camat Sungai Kakap,serta sejumlah kepala desa yang ada di wilayah Kecamatan Kakap.

Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Kalimantan Barat (Kalbar),Windy Prihastari,mengatakan bahwa sebanyak 6.000 ribu Kepala Keluarga (KK) di Kalbar menerima bantuan pangan dari Badan Pengelolaan Nasional (Bapanas). Ini merupakan tahun kedua Kalbar terpilih sebagai salah satu dari delapan provinsi yang mendapatkan bantuan tersebut, dari total 45 ribu KK di seluruh Indonesia.

“Dari 45 ribu Kartu Keluarga (KK) se-Indonesia, Kalbar sendiri kurang lebih 6 ribu KK mendapatkan bantuan pangan,” ujar Windy Prihastari saat menghadiri acara peluncuran penyaluran simbolis Bantuan Pangan Kegiatan Intervensi Pengendalian Kerawanan Pangan.

Windy menyampaikan harapannya bahwa bantuan ini dapat secara signifikan mengurangi angka kemiskinan ekstrem di Provinsi Kalbar. “Diharapkan dengan adanya bantuan-bantuan yang langsung diberikan kepada masyarakat dapat menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan tentunya menekan angka inflasi di Kalimantan Barat,” katanya.

Bantuan pangan ini akan disalurkan secara merata di seluruh kabupaten/kota di Kalbar, dengan tujuan untuk mengintervensi pengendalian kerawanan pangan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan di daerah tersebut.

Program bantuan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendukung kesejahteraan masyarakat di daerah yang rawan terhadap masalah pangan. Diharapkan, dengan adanya bantuan ini, akan terjadi peningkatan kualitas hidup serta keberlanjutan ekonomi masyarakat Kalbar.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar, Herti, mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan merupakan upaya intervensi dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem. “Tahun 2024 ini, angka kemiskinan ekstrem harus mencapai nol persen. Saat ini, Provinsi Kalbar memiliki angka kemiskinan ekstrem sebesar 0,999 persen, ini sudah bagus dibandingkan dengan provinsi lain, tetapi kita tetap berusaha menurunkan agar menjadi nol persen,” jelas Herti.

Herti menjelaskan bahwa program ini merupakan pilot project dari Bapanas, di mana Kalbar sudah dua kali berturut-turut masuk ke dalam pilot project tersebut. “Jika pilot project ini berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem, berarti program ini dianggap berhasil,” kata Herti.

Perwakilan dari Bapanas, Lelly, menjelaskan bahwa sasaran bantuan yang diberikan diperoleh dari data Kementerian Koordinator PMK RI. “Untuk lokasi di Kalbar, melalui data dari Kemenko PMK karena daerah tersebut termasuk desa yang rentan pangan. Kegiatan yang kami lakukan ini menyasar wilayah-wilayah yang rentan rawan pangan dan kemiskinan ekstrem,” ujarnya.

Dengan langkah ini, diharapkan kondisi kesejahteraan masyarakat di Kalbar dapat terus meningkat dan masalah kerawanan pangan dapat diatasi dengan baik.”Pungkasnya(Mk/Ismail)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed