by

Dua Orang Meninggal Akibat Gigitan Anjing Rabies, Kadis PKPP Singkawang Sebut Korban Kurang Edukasi

Singkawang, Media Kalbar – Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKPP), Dwi Yanti menilai adanya dua orang korban yang meninggal dunia akibat Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) karena kurangnya pemahaman dalam melakukan penanganan terhadap gigitan anjing maupun mengenali ciri anjing yang rabies.

“Yang jelas kita selalu melakukan sosialisasi ke masyarakat. Kenapa bisa ada yang meninggal, itu salah satunya karena kurang teredukasi kurang informasi. Bagaimana penanganan setelah ada gigitan atau bagaimana mengenali hewan itu sudah terkena rabies atau tidak,” ungkap Dwi Yanti.

Dalam mengatasi masalah kasus GHPR, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan kota Singkawang melakukan berbagai upaya. Meski demikian angka kasus GHPR pada tahun 2022 tetap meningkat pesat yakni sebanyak 339 Berbeda dengan tahun sebelumnya hanya 169 kasus.

“Pertama kita lakukan sosialisasi secara gencar baik dari media sosial, maupun selebaran. Kalau setiap pertemuan dengan masyarakat kita sampaikan bahaya rabies, apa itu penyakit rabies pada hewan dan lain sebagainya. Kedua kita lakukan vaksin pada hewan, setiap tahun kita lakukan dengan target ribuan dan tahun ini juga ribuan dosis vaksin rabies,” kata Dwi Yanti.

Dwi Yanti menyebutkan bahwa salah satu penghambat sulitnya pemerintah dalam menangani kasus GHPR tersebut diakibatkan minimnya pemahaman masyarakat terkait fungsi dari vaksinasi terhadap anjing.

“Memang kendalanya itu ada beberapa masyarakat yang tidak mau hewannya divaksin. Kadang-kadang mereka udah sakit dulu baru disuntik, akhirnya mati dan sebagainya dikira disebabkan oleh vaksin,” sebut Dwi Yanti.

Terakhir Dwi Yanti menyebutkan bahwa kedepannya pihak Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan akan terus melakukan upaya pencegahan dan mengingatkan masyarakat akan bahaya rabies.

“Kedepannya tentu kita tetap melakukan vaksinasi, sosialisasi, kemudian yang jelas bagaimana caranya menyadarkan masyarakat tentang bahaya rabies. Karena kalau masyarakatnya tidak mau hewannya divaksin kita juga susah,” jelas Dwi Yanti.(Rai)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed