Kapuas Hulu, Media Kalbar
Dugaan keterlibatan sejumlah pihak dalam peredaran minyak solar bersubsidi kembali mencuat.
Dalam keterangannya kepada wartawan, seorang pria bernama Edo (Bukan nama sebenarnya) menerangkan bahwa dirinya bukan pemasok utama dalam aktivitas pengiriman minyak tersebut kepada UB.
Ia mengaku hanya berperan kecil, sementara sebagian besar pasokan berasal dari pihak lain yang disebutnya memiliki “bos besar”.
Menurut Ed, ia hanya mengantarkan sebagian kecil pesanan ke lokasi yang disebutnya “Sebilik”, sedangkan mayoritas pengiriman dikendalikan oleh jaringan lain.
“Memang bukan dari saya semua, paling ada 10 persen saja. 90 persennya itu dari orang lain. Kita cuma ngantar ke Suruk. Kalau sebulan ada pesanan, ya sebulan sekali dia ambil ke kita,” ujar Edo, via WhatsApp dengan awak media (20/10/2025).
Edo menambahkan bahwa dirinya mengenal beberapa pihak yang disebut terlibat, termasuk seorang bernama inisial Nd, yang disebutnya sebagai “bos besar” dan memiliki kendaraan operasional untuk distribusi minyak.
“Bosnya itu Nd, orang besar. Dia punya kendaraan sendiri, gudangnya juga bukan dari kita. Kalau dibilang dari saya semua, itu tidak benar,” ucapnya menegaskan.
Ia juga menyebut bahwa Nd memiliki hubungan dengan stok minyak di Gudang Golden King, Putussibau.
“Bosnya itu Nd, dia tugas di Pontianak, tapi yang main di gudang itu istrinya. Kalau mau tahu lebih banyak, tanya orang di Suruk, minyaknya dari mana. Mobil dalam foto itu mobil Nd,” jelas Edo.
Lebih lanjut, Edo menyinggung nama UB, yang disebut kerap mengambil sebagian kecil minyak darinya.
“Kalau uju Bambang ambil, paling 10 drum saja. Tapi nama saya yang disebut, padahal yang lain juga banyak ngambil. Kalau 100 persen dari saya, ya saya ngaku. Tapi ini cuma 10 persen,” ujarnya.
“Kalau mau tahu sumber besarnya, ya tanya ke bosnya. Kami cuma pengantar kecil,” tutupnya. (Tim )
Comment