Kubu Raya, Media Kalbar
Para nelayan dan petani di kabupaten Kubu Raya meminta pemerintah dan DPR untuk memberikan kemudahan dalam mengakses bahan bakar minyak(BBM)bersubidi.
Sejauh ini,Nelayan dan petani mengaku kesulitan memperoleh BBM bersubsidi meskipun digunakan sebagai kebutuhan produksi komoditas pangan.
Kepala Desa Sungai Kakap Syarif Said saat di temui di ruang kerjanya pada hari Rabu(2/3/2022)Lalu dia mengungkapkan,kesulitan para Nelayan dan petani yang sudah menahun dialami soal sulitnya memperoleh BBM solar dengan harga terjangkau. Lumbung-lumbung pangan terdapat di perdesaan,
Terlebih kepada para Nelayan Kata Syarif Said dengan adanya
Itu adalah kebijaksanaan dari kementrian perikanan dan kelautan republik Indonesia
Bahwa untuk mendapatkan minyak subsidi itu harus melengkapi perizinan secara lengkap jadi kalau tidak memiliki perizinan lengkap otomatis tidak akan mendapatkan minyak supsidi itu.”Katanya.
“Nah Itu tinggal kebijaksanaan Pemerintah daerah bagaimana masyarakat yang tidak punya perizinan statusnya adalah status KO yang belum mendapatkan perizinan dari kementrian perikanan sedangkan Pemerintah daerah harus bisa memfasilitasi bagaimana kapal kapal pukat daerah nya yang tidak punya izin bisa terfasilitasi untuk minyak subsidi.”Ungakapnya.
lebih lanjut Ia mengungkapkan,bagi para petani yang memiliki traktor tentunya juga kesulitan untuk mendapatkan harga BBM bersubsidi di penyalur resmi.Hal itu pun kerap kali disiasati dengan membeli secara diam-diam di SPBU umum dengan jeriken.
Kesulitan-kesulitan itu tentunya menghambat proses kegiatan petani dalam menghasilkan komoditas pangan.Ia pun mengusulkan agar pemerintah melalui badan usaha milik negara memfasilitasi kota yang telah di tentukan.”Harapnya.
“Sementara agen penyalur resmi bahan bakar minyak solar bersubsidi dia juga mengaku kesulitan untuk mendapat kota
Hal itu di katakan,” Firmansyah, subpenyalur arza di Desa Tanung saleh Kecamatan Sungai Kakap kepada wartawan dia mengatakan
memang kita agak susah langka kita dapat seminggu sekali saja.
Sedangkan jatah kita harusnya setiap hari solar Dua ton Enam,bensin pertalit 400 yang di jatahkan Untu Desa Tanjung Saleh
“Yang sekarang ini seminggu sekali jadi untuk Nelayan ini tidak mencukupi makanya kita minta kepada instansi terkait itu tolonglah untuk di Kecamatan sungai kakap itu sangat memerlukan solar.”Terangnya.
“Kita waktu istirahat bulan 1,bulan 11 kita sudah memang susah bulan 10,11,12 susah sedangkan SPBU tempat kita ngambil ini baru bulan 1 kemarin dapat seminggu sekali di ambil makanya agak lama jadi berbagi lah masyarakat ada yang 10 liter,20 liter,”Terangdia.
“Untuk kota ini memang harus Dua ton Eanam tidak boleh lebih
adapun lebih tidak boleh di kirim ke sana harus Dua ton Enam masalahnya itu langkanya masalah ini lah.sedangkan Konsumen kita nelayan,motor tambang,pabrik padi di Desa Tanjung saleh pabrik padi itu ada 20 unit semuanya memerlukan solar lain untuk transportasi motor air itu memerlukan solar ,”Ujarnya.
“Terus bagi nelayan yang ke laut yang kuat juga memerlukan solar jadi sampai sekarang ini bahkan di meliau itu di sana beli harga tinggi di tempat lain pergi ke kakap kalau kita kan 5.850 harga jual kita tidak boleh lebih dari itu sedangkan mereka beli lebih mahal lagi kembali lagi ke yang awal 8.000 an perliter karena kelangkaan ini memang kita seminggu sekali.”Tandasnya.
“Hal senada juga di katakan salah satu Sub penyalur BBM bersubsidi Sumber Rezeki desa sungai Nipah kecamatan Teluk Pakedai Kabupaten Kubu Raya Wardoyo saat di temui beberapa waktu lalau dia menjelaskan Jadi begini mengenai kelangkaan minyak di teluk pak kedai memang beberapa bulan ini khususnya minyak solar yang betul betul agag susah untuk didapatkan
“Karena SK Bupati yang kami terima seharusnya di Kecamatan teluk pak kedai selaku penyalur seharusnya mendapat 1000 liter/hari minyak solar tetapi yang berjalan selama ini dari awal tahun 2022 ini kami hanya mendapat 3.000 liter/Minggu berarti masih kurang sekitar 4.000.seandainya 4.000 liter lagi itu bisa terpenuhi itu tidak menutup kemungkinan minyak di telok pak kedai itu terpenuhi,
ini tidak cukup apalagi di kurangi kuota nya dari SK Bupati jadi alangkah baiknya kami selaku sipenyalur yang ada di kecamatan telok pak kedai minta kepada instansi yang terkait yang membidangi masalah BBM ini mencarikan solusi bagaimana cara supaya kami selaku si penyalur ini bisa mendapatkan minyak sesuai dengan SK Bupati
mungkin adanya 1.000 liter/hari kemungkinan untuk nelayan nelayan menengah ke bawah insyaallah mungkin sekitar 60% itu bisa menutupi untuk kecamatan telok pak kedai.tetapi kalau untuk menutupi sesuai dengan kemauan Masyarakat di tambah 5.000liter/Minggu pun tidak cukup
tetapi kami tidak menuntut itu jadi yang kami tuntut ini kesesuaian dengan SK Bupati,kami tidak tau apakah ini memang dari Pertamina pengiriman nya agak berkurang sehingga dari pihak SPBU kami tidak bisa memenuhi kuota dari SK bupati kabupaten kubu raya.”Pungkasnya.(Tim/MK)
Comment