Kubu Raya, Media Kalbar
Desa Malaya Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya memiliki potensi komoditas nanas. Pontensi ini coba dimaksimalkan lebih baik agar semakin bernilai ekonomi. Hal ini dilakukan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalimantan Barat saat melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Sabtu 16 Desember 2023 lalu.
“Potensi nanas di Desa Malaya ini sangat besar. Sayangnya, belum dimaksimalka dengan baik. Sebagai contoh, nanas kebanyakan dijual dalam bentuk buah segar. Apabila dimaksimalkan, nanas bisa dioleh dengan aneka varian lain seperti selai nanas, dodol, dan sebagainya. Produk olahan ini bisa dijual ke market place atau ecomerse,” kata Ketua PKM Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi, Marhama ME di kampusnya, Selasa (19/12/2023).
Marhamah yang juga Ketua Prodi Manajemen menambahan, varian olahan nanas ini tentu bisa menambah nilai ekonomi lebih baik. Nanas tidak hanya dijual buahnya saja, melainkan dalam bentuk olahan juga. Banyaknya varian ini menjadikan komoditas nanas semakin baik pasarannya.
“Kita coba maksimalkan dan Fakultas Ekonomi siap memberikan pendampingan. Tujuannya, agar potensi nanas yang besar itu bisa maksimal untuk menambah pendapatan warga Desa Malaya,” harap Marhamah.
PKM ini bertemakan, “Memaksimalkan Potensi Komoditas Nanas Bagi Ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Desa Sungai Malaya.” Ada tujuh dosen dari Prodi Manajemen dan 15 mahasiswa juga ikut terlibat. Sementara warga kebanyakan ibu rumah warga Malaya.
Syarif Muhammad Syaifudin MM yang juga dosen Fakultas Ekonomi ikut memberikan materi. Di depan ibu-ibu ia menjelaskan apa saja terkandung dalam buah nanas serta manfaatnya. Nanas apabila diolah bisa banyak menghasilkan produk. Produk itu bisa dijual secara online. Kebetulan beliau memiliki kemampuan dalam penjualan produk secara online.
“Kita akan bantu dalam penjualan secara online. Kuncinya, ciptakan dulu produk dari nanas seperti selai, lalu dikemas dengan baik dan menarik. Setelah itu bisa dijual secara online. Pembelinya bisa dari mana saja,” beber Syaiful-sapaan akrabnya- yang juga pengusaha madu ini.
Tidak hanya Syaiful dari dosen, ada juga dosen lain juga ikut memberikan petuah pada ibu-ibu PKK Desa Malaya yang berjumlah 20 orang. Di antara dosen lain itu adalah Ahmadi yang juga Dekan Fakultas Ekonomi, Yuni Firayanti, Edy, Fidia, dan Fajar.
Usai pemaparan materi, dilakukan tanya jawab. Sejumlah ibu-ibu aktif bertanya. Mereka merasa senang kehadiran dosen dan mahasiswa Fakultas Ekonomi di desa mereka. Apa yang telah disampaikan akan coba mereka terapkan.
“Kami merasa senang dan semoga ini menjadi motivasi agar petani nanas di sini lebih bersemangat membesarkan usahanya. Kemudian, bersemangat menghasilkan produk olahan nanas dengan berbagai variasinya,” kata salah satu ibu dari Desa Malaya.
Bagi mahasiswa yang mengikuti PKM ini, bisa berinteraksi langsung dengan peserta yang rata-rata petani. Dengan interaksi ini bisa membangun softskill komunikasi dalam menjelaskan pembuatan olahan nanas yaitu sirup dan selai. Hal lebih penting lagi, mahasiswa bisa mendampingi para petani dalam hal pemasaran. (*/Amad).
Comment