by

Bertahun-Tahun Dicap Sakit, Jejak Transformasi Perumda Sambas di Era Kepemimpinan Arpandi, S.P., M.H. dalam Mengangkat Air Minum Tirta Muare Ulakan Sambas ke Peringkat Sehat

SAMBAS, MEDIA KALBAR

Perumda Air Minum Tirta Muare Ulakan Kabupaten Sambas menutup periode kepemimpinan 2020–2025 dengan catatan sejarah. Untuk pertama kalinya sejak berdiri, perusahaan daerah ini berhasil meraih predikat SEHAT dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalimantan Barat pada tahun 2023 dan 2024.

Capaian tersebut menjadi tonggak penting setelah bertahun-tahun Perumda hanya berada dalam kategori sakit atau kurang sehat. Direktur Perumda, Arpandi, S.P., M.H., yang dilantik pada 21 September 2020, menyebut transformasi ini adalah buah dari kerja kolektif seluruh jajaran.

“Awalnya saya menemukan kondisi perusahaan dengan sistem manual, rasio keuangan minus, hingga minimnya peningkatan kapasitas SDM. Dari situlah kami memulai langkah perubahan,” ujar Arpandi.

Kondisi Awal: “Kurang Sehat” dan Penuh Keterbatasan

Saat awal kepemimpinan, nilai kinerja Perumda tahun 2019 hanya 2,28 dengan kategori Kurang Sehat. Jumlah pelanggan masih 8.026 sambungan rumah, Non Revenue Water (NRW) mencapai 41,49%, laporan keuangan masih manual, dan cash ratio perusahaan negatif akibat kewajiban jangka pendek yang lebih besar daripada kas tersedia.

Selain itu, aspek sumber daya manusia juga memprihatinkan. Rasio diklat pegawai rendah, anggaran pelatihan minim, dan sistem internal belum mendukung profesionalitas.

Visi Baru: Menuju Perusahaan Sehat dan Pelayanan Prima

Memasuki 2021, manajemen menyusun Rencana Bisnis 2021–2026 dengan visi “Menuju Perumdam Sehat dengan Pelayanan Prima”. Misi yang dirumuskan mencakup:

1. Menyediakan pelayanan air minum berkualitas dengan harga terjangkau.
2. Memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
3. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sambas melalui layanan air bersih.

Dengan moto “SIAP Melayani” (Siddiq, Istiqomah, Amanah, P(k)athonah), seluruh jajaran diarahkan untuk mengutamakan integritas, konsistensi, dan profesionalitas.

Strategi dan Langkah Transformasi

Arpandi merumuskan sejumlah program kunci yang terbukti efektif, di antaranya:

1. Peningkatan cakupan layanan: penambahan sambungan rumah (SR) dengan target bertahap, hingga mencapai 15.137 pelanggan pada September 2025.
2. Penurunan NRW: melalui penggantian water meter rusak, pemasangan meter induk, perbaikan pipa distribusi, serta rehabilitasi Instalasi Pengolahan Air (IPA).
3. Digitalisasi keuangan dan kepelangganan: penerapan sistem berbasis IT dan GIS untuk mendukung pelaporan real-time.
4. Kerja sama layanan pembayaran: integrasi dengan gerai modern (Alfamart, Indomaret), perbankan, Kantor Pos, hingga aplikasi digital seperti LinkAja, Gojek, dan PPOB.
5. Penguatan SDM: pelatihan, magang, hingga sertifikasi kompetensi sehingga setara dengan BUMD lain di Kalimantan Barat.
6. Transparansi informasi publik: peluncuran website resmi, media sosial, aplikasi Sipmantul, dan pembentukan PPID yang mendapat penilaian “Cukup Informatif” dari Komisi Informasi Kalbar pada 2023.

Capaian Nyata 2020–2025

Transformasi tersebut membawa hasil nyata:
Kinerja perusahaan meningkat signifikan:

1. Nilai 2020: 2,28 (Kurang Sehat).
2. Nilai 2023: 2,94 (Sehat).
3. Nilai 2024: 2,96 (Sehat).

Laba perusahaan: dari Rp101,8 juta (2020) menjadi lebih dari Rp1 miliar pada 2022 dan 2024.

Full Cost Recovery (FCR) tercapai pada 2023 dan 2024.

Peringkat BUMD Kalbar: naik dari posisi ke-11 (2020) ke posisi ke-6 (2023).

Jumlah pelanggan: meningkat hampir dua kali lipat dari 8.026 (2019) menjadi 15.137 (2025).

Rekomendasi untuk Masa Depan

Meski telah mencetak capaian bersejarah, Arpandi menekankan pentingnya keberlanjutan transformasi. Ia memberikan sejumlah rekomendasi bagi periode berikutnya:

1. Meningkatkan investasi infrastruktur: memperluas jaringan pipa dan fasilitas produksi.
2. Peningkatan kualitas SDM: memperbanyak pelatihan dan pengembangan pegawai.
3. Penguatan pelayanan publik: mempercepat respon keluhan pelanggan dengan memanfaatkan teknologi.
4. Kemitraan dengan pemangku kepentingan: menjalin kerja sama dengan pemerintah, swasta, dan masyarakat.
5. Perencanaan strategis berkelanjutan: mengantisipasi kebutuhan air bersih yang terus meningkat di Sambas.

Ucapan Terima Kasih

Dalam laporan akhir masa jabatan, Arpandi menyampaikan apresiasi kepada Bupati Sambas selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM), DPRD, Sekretaris Daerah, mitra kerja, Perpamsi Kalbar, hingga seluruh karyawan dan pelanggan Perumda.

“Kami memohon maaf bila masih ada kekurangan. Semoga capaian yang baik dapat ditingkatkan, dan kekurangan bisa diperbaiki di periode mendatang,” tutupnya.

Kesimpulannya, Perumda Tirta Muare Ulakan Sambas kini bukan lagi perusahaan daerah yang tertatih dengan predikat “kurang sehat”. Berkat kepemimpinan dan kerja kolektif, perusahaan ini berhasil membalik keadaan: dari keterbatasan menuju kemandirian, dari keraguan menuju prestasi, dan dari manual menuju era digitalisasi pelayanan. (Rai)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed