Pontianak, Media Kalbar
Ibrahim MYH dari Gema Arus Bawah Borneo mendukung percepatan pembebasan lahan, pembangunan dan pemindahan Ibu Kota Negara di IKN Kalimantan Timur. Dirinya menyampaikan beberapa penjelasan penting terkait dukungan tersebut.
Dulu Ibu Kota Negara direncanakan sejak Bung Karno selaku Presiden RI Pertama Ibu Kota Negara di Kalimantan Tengah. Setelah Jokowi jadi presiden ke Periode kedua, juga pemindahan Ibu Kota Negara direncanakan ke Kalimantan Tengah namun berbagai pertimbangan tidak memungkinkan dikarenakan ada pertimbangan-pertimbangan lain..??? Mungkin di Kalimantan Tengah terlalu jauh dari Pelabuhan Laut dan lain sebagai.???
“Maka mungkin dengan pertimbangan demi kelancaran pelaksana pekerjaan pembangunan IKN maka Ibu Kota Negara RI di Pindahkan ke Kaltim karena dekat dengan Pelabuhan Laut.” Ungkap Ibrahim MYH.
Lanjut disampaikan bahwa, Maka IKN Positif ditempatkan di Kaltim walau dalam keadaan serba sulit, dimana Saat rencana dan mulainya IKN dibangun di Kaltim, kondisi keuangan negara sedang mengalami membengkaknya hutang RI, semakin menggunung, namun masih saja dipaksakan dan semogasaja bisa.
Sehingga pembebasan lahan masyarakat dari area wilayah IKN yang telah ditentukan
sepertinya terabaikan yang berkemungkinan keuangan negara belum berkemampuan atau tidak fokus mengarahkan anggaran ke pembebasan dan Pembangunan IKN di Kalimantan Timur
karena terlalu banyak anggaran digunakan
Untuk membangun tol – tol, kereta cepat dan lain-lai di luar IKN..???
Sekarang Pak Jokowi akan berakhir masa
Jabatanya, akankah Pembebasan Lahan,
Pembangunan serta Pemindahan IKN
Segera terwujud..???
Jika Negara kita dapat pinjaman hutang lagi, semoga saja Pembebasan Lahan, Pembangunan IKN dan Pemindahan Ibu Kota Negara di IKN-Kaltim segera terealisasi dengan baik.
“Semoga semoga saja Presiden dan Wakil Presiden RI Periode 2024 – 2029 dapat secara bijak agar Pembebasaan Lahan, Pembangunan dan Pemindahan Ibu Kota Negara di IKN-Kaltim berjalan lancar. Amiiiiin..!!!” Pungkasnya. (Amad)
Comment