by

Gubernur Sebut 800 Km Jalan Provinsi Hancur

SUKADANA, Media Kalbar

“Total jalan Provinsi Kalbar adalah 1.534 km. Yang bagus cuma separuh, 800 km hancur. Untuk diketahui biaya pembangunan jalan per km memerlukan biaya sebesar 7 miliar. Artinya perlu 5 triliun lebih. APBD saja hanya 5 triliun lebih. Sehingga untuk infrastruktur jalan kita hanya mampu menganggarkan sebesar 400 – 600 miliar saja per tahunnya, jadi tidak mudah. Namun semoga di akhir masa jabatan kami jalan mantap di wilayah kalbar bisa mencapai 70-80 persen”, harap Sutarmidji dalam pidatonya dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kabupaten Kayong Utara.

Kunjungan Gubernur Kalbar kali ini dengan menggunakan kendaraan roda empat, dimana rombongan bertolak dari Kota Pontianak pada kamis pagi menuju ke Sukadana.

“Saya kemarin dari Pontianak ke sini makan waktu 6 jam 45 menit. Alhamdulillah ketika menuju kesini, masuk dari simpang 2 hujan lebat. Saya memang ingin melalui dan melihat kondisi jalan tersebut ketika hujan lebat”, ungkap Sutarmidji, Jumat (4/11)

Gubernur Kalbar juga menyebutkan beberapa program infrastruktur yang dibangun di wilayah tersebut.

“Untuk jalan Siduk – Sukadana tahun depan selesai. Melano – Sukadana ada kerusakan pada spot – spot tertentu, nanti kita selesaikan dengan pemeliharan. Jalan Melano – Teluk Batang juga, kami akan berusaha semaksimal mungkin”, ungkap Sutarmidji.

Dirinya menjelaskan, tidak mudah untuk segera menyelesaikan semua permasalahan infrastruktur di wilayah Kalimantan Barat, hal ini dikarenakan wilayah Kalbar yang cukup luas serta APBD yang masih dirasa kurang.

Dalam kunker tersebut Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., menyerahkan Bantuan Sosial (Bansos) berupa paket bahan pangan dalam rangka pengendalian inflasi mitigasi dampak inflasi di dua lokasi yakni Kecamatan Sukadana dan Kecamatan Simpang Hilir Melano, Jum’at (4/11).

Sejumlah 250 paket pada masing-masing tempat diserahkan kepada masyarakat secara cuma – cuma. Paket tersebut berisikan beras 5 kg, gula 2 kg, minyak goreng premium 1 liter, mie instan 10 bungkus dan 1/4 kg bawang putih.

Kaitan dengan penyerahan bantuan sosial, Gubernur menjelaskan ini merupakan langkah untuk menekan inflasi dan sebagai antisipasi dari pengalihan subsidi yang berdampak pada kenaikan harga BBM.

“Pemerintah mengalihkan subsidi BBM salah satunya dengan memberikan bantuan sosial langsung kepada masyarakat. Saya memilih 2 strategi, yakni operasi pasar murah dan memberikan bantuan sembako. Awalnya hanya 20.000 paket dari pengalihan anggaran, tapi karena penanganan Provinsi Kalbar terbaik, kita dapat insentif dari pusat (DID) sebesar 10,9 miliar. Sementara 6 miliar kita arahkan ke sana.
Masalah siapa yang berhak menerima, serahkan kepada pimpinan setempat, baik kades/lurah dan camat.

“Mudah – mudahan seluruh kecamatan di Kalbar bisa memperoleh bantuan ini sebanyak 250 – 300 paket per kecamatan. Ini ad parameter ukurnya, keluarga PKH diutamakan, itupun tidak semua mgkn bisa dapat. Jadi kita usahakan yang menerima adalah mereka yang benar – benar sangat membutuhkan. Saya harap semua bisa memaklumi”, jelas Sutarmidji.

Pada kesempatan tersebut, pria kelahiran Pontianak ini juga mengingatkan 2 hal penting kepada masyarakat, yaitu berkenaan dengan keikutsertaan masyarakat pada program BPJS dan kesadaran akan pentingnya mengenyam pendidikan (wajib belajar).

“Anak bapak ibu kalau sudah usia sekolah, harus disekolahkan minimal tamat SMA/SMK. Apalagi sekolah negeri, uang spp tak bayar, baju kalau tak ade kasi tau kepala sekolah. Karena kami juga menyiapkan seragam sekolah bagi siswa – siswi yang tak mampu”, ungkapknya dengan dialeg khas melayu.

Untuk BPJS, Gubernur berpesan agar masyarakat segera bergabung (menjadi peserta) BPJS, hal ini guna mengantisipasi serta meringankan beban biaya apabila menderita sakit dan harus berobat.

“Masalah BPJS, jangan sudah sakit baru ribut, menyalahkan semua. Kalau tidak mampu, daftarkan ke camat, camat usulkan ke kabupaten atau Provinsi. Kami tiap tahun menyiapkan subsidi sebesar 15 miliar. Jadi, jangan udah sakit baru beleter”, ajak pria yang akrab disapa Bang Midji ini sambil bercanda.

Penyerahan bansos tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Kayong Utara, H. Effendi Ahmad, S.Pd.I., M.Sos., beserta Forkopimda Kayong Utara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan ESDM Provinsi Kalbar, Dr. Syarif Kamaruzaman, M.Si., dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero, S.P., M.Si., serta Camat setempat.(adpim/amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed