by

Karhutla, Gubernur Kalbar Dukung Polda Kembangkan Aplikasi Asap Digital

PONTIANAK, Media Kalbar

Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum, menghadiri acara talkshow yang dibalut Coffee Morning dengan bahasa “Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Kalimantan Barat”. Pada kesempatan tersebut, Gubernur mengatakan mendukung pemasangan kamera pengawas untuk mengawasi lahan yang terbakar di sekitar Bandara Supadio.

Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji menjadi pembicara pada acara talkshow yang berlangsung secara luring dan daring melalui konferensi video, di Aula Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat, Jalan Ahmad Yani Pontianak, Kamis (8/4/21). Penyajian acara juga melibatkan sejumlah pembicara, yakni Kapolda Kalbar Irjen (Pol) R. Sigid Tri Hardjanto, S.H., M.Si, Pangdam XII Tanjungpura yang diwakili Kasdam XII/TPR Brigjen TNI Ita Jayadi, dan Kepala Kejaksaan Tinggi Kalbar, Dr. Masyhudi, S.H., M.H. Acara dipandu oleh pewara TVRI Kalbar.

Turut hadir melalui konferensi video Bupati Landak, dr. Karolin M. Natasa dan Forkorpimda kabupaten/kota. Selain itu, tampak hadir di Aula Kejati Kalbar yakni Bupati Kayong Utara, Drs. Citra Duani, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalbar, Ir. Adiyani, M.T. dan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero, S.P., M.Si, serta mitra CSR Pemprov Kalbar yakni perusahaan-perusahaan perkebunan yang turut dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Kapolda Kalbar, Irjen (Pol) R. Sigid Tri Hardjanto memaparkan, saat ini Kalimantan Barat sedang mengembangkan aplikasi bernama Asap Digital. Aplikasi ini berguna untuk menginformasikan kebakaran yang terjadi mulai dari asal titik api, proses terbakarnya lahan, kondisi asap secara ‘realtime’. Informasi karhutla didapat dari kamera yang dipasang di menara Telkomsel.

“Kamera tersebut akan difokusikan di sekitar Bandara Supadio, supaya bisa mengetahui secara pasti seandainya ada kebakaran hutan dan lahan. Apabila informasi masuk mengenai ada kejadian kebakaran hutan, kita bisa segera merespons dan cepat untuk memadamkan, sehingga tidak mengganggu penerbangan,” jelas Sigid.

Usai Coffee Morning, Gubernur Kalbar H. Sutarmidji mengatakan, kawasan bandara merupakan lahan yang sering dilanda kebakaran lahan. Dia menegaskan kawasan bandara merupakan objek vital dan apabila terjadi kebakaran lahan dapat mengganggu lalu lintas penerbangan.

“Dengan alat ini (kamera aplikasi Asap Digital), bisa mendeteksi pelaku. Kalau di-‘zoom in’, bisa terlihat siapa yang bakar, siapa yang melakukan apa. Nah, itu dapat kita tindak. Kalau perlu secepat-cepatnya,” tegas H. Sutarmidji.

Dia menegaskan dua kamera yang terpasang tetap dapat dioptimalkan. Pemasangan kamera tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Kalbar dan aparat keamanan daerah untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan di wilayah ini. “Ini salah satu upaya untuk menyempurnakan sistem yang sudah ada. Kita akan mencari sistem yang paling efektif,” tegasnya.

Disinggung mengenai masalah empung yang ditanyakan oleh Bupati Landak, dr. Karolin, Gubernur Kalbar mengatakan, empung harus dimiliki semua perusahaan perkebunan. Empung berukuran 20x20x2 meter untuk setiap 500 hektare, menurutnya belum efektif.

“Kalau di lahan yang ada sedikit gambut kita, dua meter itu tidak efektif. Kalau hujan mungkin terisi air. Kalau kemarau? Panas seminggu mungkin sudah kosong. Jadi seharusnya empung harus lebih dalam lagi, enam meter,” ujarnya.

Gubernur Kalbar menambahkan, selain perusahaan, kabupaten juga wajib memiliki empung. “Setiap 500 hektare harus ada satu empung ukuran 20x20x2 meter. Karena lahan kita bukan mineral, jadi lebih dalam lagi harusnya. Kabupaten wajib punya, perusahaan juga wajib punya (embung),” pungkasnya..(*/Amad)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed