Pontianak, Media Kalbar
Para pelaku usaha perikanan tangkap dan para nelayan di Kalbar menolak adanya kapal cantrang beroperasi dan berlabuh di Kalimantan Barat, menyusul tragedi pembakaran kapal cantrang dari Jawa Tengah di perairan Kalbar beberapa waktu lalu.
Atong Pengusaha perikanan Tangkap mewakili pengusaha, kapal perikanan, nelayan cumi menolak kapal-kapal cantrang beraktivitas di perairan Kalbar dan laut natuna, karena mengganggu aktivitas para nelayan Kalbar.
“Kalau beroperasi diatas 30 mil tidak menggangu aktivitas nelayan kita, tidak masalah, tetapi kalau beroperasi dibawah 30 mil bisa kembali terjadi bakar kapal lagi. Untuk itu kami minta ketegasan dari aparat penegak hukum menyerap aspirasi kami, menyuarakan aspirasi kami di tingkat pusat, karena ijin kapal cantrang ijinnya di pusat di kementerian kelautan dan perikanan. Kita minta pemerintah dan aparat harus melihat kearifan lokal.” Kata Atong pengusaha dari Kecamatan Pemangkat usai mengikuti Forum Konsultasi Publik Stasiun PSDKP Pontianak, Rabu (9/8).
Menurut Atong bagusnya Kapal Cantrang itu beroperasi di laut Jawa saja, kalau di Kalbar dan laut natuna jelas merugikan para nelayan dan pengusaha perikanan Kalbar dan juga masyarakat Kalbar. “Contohnya di Kalsel dan Kaltim juga dibakar disana. Kita tegas tolak Cantrang.” Tegasnya.
Apalagi di Kalbar sudah jelas melarang Kapal Cantrang, maka kapal perikanan di Kalbar sudah ganti alat tangkap ikan yang lebih ramah lingkungan.
“Kita harapkan Pemerintah mendengar aspirasi kita agar Kapal cantrang ini dilarang dan tidak beroperasi di Laut Kalbar dan natuna.” Ujarnya.
Ketua HNSI Kabupaten Sambas Juniardi atau Pak Bujang berharap pemerintah cepat tanggap hal ini agar tidak bergejolak lagi. “Kita tegas tolak Cantrang.” Ucapnya. (Amad)
Comment