PONTIANAK, Media Kalbar
Sekretaris Majelis Adat Dayak Nasional, atau MADN, Yacobus Kumis memuji kepemimpinan Karolin Margret Natasa selama menjabat Bupati Kabupaten Landak periode 2017-2022.
Menurut Yacobus, selama lima tahun dipimpin Karolin, terjadi percepatan pembangunan. Itu terlihat bagaimana pemerintah mempermudah urusan administrasi pemerintahan dan pelayanan publik, hingga sektor pertanian yang berhasil membuat Landak lumbung pangan.
Yakobus menilai, jiwa kepemimpinan sudah dimiliki Karolin sejak remaja. Ia aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Tak heran, ia berhasil memimpin sejumlah organisasi besar. Misalnya saja menjadi Ketua Umum Pemuda Katolik RI. Dia juga perempuan pertama. Disamping itu, dalam jabatan politik, Karolin juga dipercaya mendapat jabatan yang strategis sebagai sekretaris partai, menjadi anggota DPR RI dua periode hingga Bupati Landak dengan segudang prestasi.
“Capaian yang diraih ibu Karolin ini menunjukkan dia pemimpin yang berkualitas, punya kapasitas dan kapabilitas memimpin daerah,” ujar Yakobus Kumis saat acara silaturahmi dengan mahasiswa asal Landak, Rabu (2/10/2024) malam.
Rekam jejak keberhasilan Karolin dapat dilihat bagaimana menjadikan Landak sebagai daerah lumbung pangan yang menopang daerah-daerah di Kalbar.
“Ini tak lepas dari komitmen dan perhatian beliau (Ibu Karolin) kepada petani. Dia selalu memastikan kebutuhan petani baik pupuk dan obat-obatan tersedia,” ungkapnya.
Disamping itu, Karolin juga menunjukan komitmennya kepada petani dengan memberi bantuan bibit kepada petani. Program ini dirasakan petani sejak Karolin memimpin Landak. Sentuhan dan perhatian pemerintah inilah yang memacu Landak akhirnya menjadi lumbung pangan.
“Makanya kalau saya kemana-mana, saya puji Kabupaten Landak ini terkait pengelolaan pertaniannya, yang sangat baik,” ungkapnya .
Tak hanya itu saja, dalam bidang pelayan publik, Karolin juga sudah mempermudah urusan masyarakat dengan inovasi pelayanan kependudukan dan catatan sipil yang cukup dilakukan di Kecamatan saja.
Karolin juga berhasil menghilangkan desa sanggat tertinggal di Landak, dan memperbaiki ribuan rumah tak layak huni dengan program bedah rumah.
Sementara, dalam aspek pelayanan kesehatan, RSUD Landak di era kepemimpinan Karolin ada penambahan fasilitas ruangan. Walau, masih ada mimpi beliau yang belum terwujud. Yakni membangun unit transfusi darah, karena di masa Covid-19 ada keterbatasan anggaran sehingga program ini belum dapat di wujudkan.
Yakobus mengingatkan, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam memilih pemimpin. Pertama, harus berpendidikan dan cerdas. Kenapa harus cerdas? Karena, dengan kecerdasan yang dimiliki, dia mampu melakukan berbagai inovasi dan mendukung percepatan pembangunan.
“Dan ibu Karolin memiliki itu. Beliau ini dokter, kalau tak cerdas, gak bisa jadi dokter,” kata Yacobus.
Kedua, pemimpin harus punya sifat tegas. Mengapa? Supaya membuat orang dapat disiplin. “Jika tak tegas maka tak ada keberhasilan program. Namun, jangan disalah artikan ketegasan ibu Karolin,” ungkapnya.
Disamping itu, pemimpin juga harus berani. Sebab, pepetah Yunani Kuno mengatakan, keberhasilan ditentukan oleh keberanian, bukan karena kebijaksanaan. “Seperti Indonesia, kalau bapak proklamator kita tak berani, kita mungkin belum merdeka,” ungkapnya.
Keberanian Karolin ini dapat dilihat bagaimana dengan keberpihakan politiknya memperjuangkan nasib petani dengan mengeluarkan Perda Landak tentang bagi hasil plasma yang mewajibkan 30 persen untuk petani.
Kebijakan ini tak mudah. Namun, tekadnya hanya satu, mensejahterakan petani, walau pun akhirnya harus digugat perusahan.
“Yang terakhir juga tak ada yang memungkiri ibu Karolin ini cantik,” kata dia.
Dengan berbagai keberhasilan yang dicapai tersebut, dia menilai kepemimpinan Karolin harus dilanjutkan untuk menyelesaikan beberapa PR yang masih menjadi mimpi masyarakat Landak.”Saya yakin, beliau sangat mampu mambawa Landak makin maju,” tutupnya. (*/Amad)
Comment