Mempawah, Media Kalbar – Sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) meminta kepada BPD Desa Sungai Limau, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah dan pihak berwenang lainnya untuk menindaklanjuti terkait dugaan pemotongan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) yang dilakukan oleh Sumiati.
Salah satu KPM dalam surat pernyataannya mengatakan bahwa setiap menerima bantuan BLT DD selalu dipotong dengan cara memberikan sejumlah uang dari bantuan yang didapat ke Sumiati.
“Dengan ini menyatakan bahwa tahun 2021 saya mandapat bantuan BLT DD sebesar Rp. 600.000 dan saya memberi Ibu Sumiati sebesar Rp. 100.000. Terus yang kedua sebesar Rp. 300.000 saya juga memberi beliau Rp. 50.000,” kata salah satu KPM dalam surat pernyataannya. Kepada Media Kalbar, Minggu (13/8/2023)
Tidak hanya BLT DD, bantuan lain yang diterima oleh KPM juga sempat dipotong oleh Sumiati. Sehingga hal itu menimbulkan kecurigaan dari sejumlah KPM yang ada di Desa Limau, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah.
“Pada Desember 2021 saya dikeluarkan dari BLT DD dan beliau menjanjikan bantuan dalam bentuk belanjaan yang mengambil langsung di toko. Pada Januari 2022 keluarlah berupa belanjaan sebesar Rp. 1.200.000 dan dipotong Rp. 200.000 oleh Ibu Sumiati,” ungkap salah satu KPM dalam surat pernyataannya.
Selain pemotongan Bantuan, KPM di Desa Sungai Limau, Kecamatan Sungai Kunyit juga dikeluarkan dari daftar penerima bantuan sementara dia telah dijanjikan untuk menerima bantuan tahap dua. Sehingga dia merasa dibohongi oleh Sumiati.
“Dari keluar uang tersebut saya tidak mendapatkan bantuan belanja lagi dan dijanjikan tahap kedua. Tapi ternyata tidak ada, sedangkan yang disebelah rumah saya sudah mendapatkan bantuan dari toko sampai ke pos,” pungkas salah satu penerima KPM.
Menurut salah satu KPM, Pemerintah Desa Sungai Limau terbilang berani, lantaran terdapat beberapa KPM yang menerima pencairan BLT DD tanpa melakukan tandatangan dan tidak hadir di lokasi tempat pencairan BLT DD.. (red/mk)
Comment